Ongkos Tukang BSPS Belum Dibayar Lunas, Akhirnya Ngutang Sana-Sini
- Dovalent Vandeva Derico
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Satu persatu permasalahan terkait Program BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya) muncul dipermukaan. Kali ini proses pembayaran ongkos tukang belum diselesaikan dan membuat tukang tersebut hutang sana-sini.
Program dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sejuta rumah layak huni kurang terkoordinir dengan baik dalam pelaksanaanya.
Dugaan adanya pemotongan, pengalihan penerima bantuan, bahan kurang layak serta dugaan permasalahan pembayaran ikut mewarnai pelaksanaan program tersebut.
Seperti yang dialami Raji, seorang tukang yang mengaku belum mendapatkan haknya secara penuh kendati tugasnya telah selesai dilakukan.
"Ongkos saya hanya dibayar Rp 1.250.000 sampai sekarang. Saya ditagih, selalu dijanji janjikan saja tapi tidak pernah dipenuhi," ujar Raji Warga Dusun Karanganyar Desa Bajulmati Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi.
Berdasarkan penggunaan dana BSPS, seharusnya ongkos tukang senilai Rp 2.500.000 segera dibayarkan saat pekerjaan telah selesai.
"Kuli saya terus nagih dan saya belum punya uang. Yaa sudah, saya cari hutangan sama tetangga dan saudara. Tidak tahu nih, bisa dibayar penuh atau tidak," tutur Raji saat dihubungi banyuwangi.viva.co.id.
Sementara itu menurut Maman Suriaman. Penerima program BSPS membenarkan permasalahan terkait kekurangan pembayaran ongkos tukang tersebut.
"Saya jadi tidak enak kalau ketemu Raji karena masih ada kekurangan pembayaran ongkos tukang. Saya sudah berulang kali menagih ke Hariono (Koordinator Program BSPS Desa Bajulmati) tapi selalu dijanjikan," beber warga Dusun Krajan Desa Bajulmati Kecamatan Wongsorejo Banyuwangi.
Di Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, sedikitnya ada 25 penerima bantuan BSPS. Bantuan tersebut sebesar Rp 20.000.000 dengan rincian Rp 17.500.000 untuk bahan dan Rp 2.500.000 ongkos tukang.