Bullying Diduga Terjadi di SMKN Wongsorejo, Korban Enggan Sekolah

Dugaan bullying diduga terjadi di SMKN Wongsorejo
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Kekerasan dalam dunia pendidikan diduga terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Wongsorejo. Korban yang mengalami trauma memilih tidak sekolah selama seminggu terakhir dan harus diungsikan ke luar kota.

Sebuah video beredar di sejumlah jagat maya serta grop percakapan wali murid melalui aplikasi whatsapp dalam sepekan terakhir. Jumat, 27 September 2024.

Dalam video tersebut, seorang pelajar wanita yang diduga bernama D sedang diintimidasi secara verbal oleh kelompok pelaku yang diduga bernama L alias M 

Kepala Korban Ditoyor Pelaku

D yang dalam kondisi tertekan memilih diam tidak melawan dan meladeni intimidasi dengan kalimat verbal yang dilakukan pelaku.

“Euy, rea tak duli mare. Tak gebei masalah pole, tak duli gebei caca ra aman. Rea bunggeng, tolol, goblok, baj

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Kekerasan dalam dunia pendidikan diduga terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Wongsorejo. Korban yang mengalami trauma memilih tidak sekolah selama seminggu terakhir dan harus diungsikan ke luar kota.

Sebuah video beredar di sejumlah jagat maya serta grop percakapan wali murid melalui aplikasi whatsapp dalam sepekan terakhir. Jumat, 27 September 2024.

Dalam video tersebut, seorang pelajar wanita yang diduga bernama D sedang diintimidasi secara verbal oleh kelompok pelaku yang diduga bernama L alias M 

Kepala Korban Ditoyor Pelaku

D yang dalam kondisi tertekan memilih diam tidak melawan dan meladeni intimidasi dengan kalimat verbal yang dilakukan pelaku.

“Euy, rea tak duli mare. Tak gebei masalah pole, tak duli gebei caca ra aman. Rea bunggeng, tolol, goblok, baj

, koekna ( euy, ini tidak segera selesai. Tidak bikin masalah lagi, tidak bikin omongan, yaa aman. Ini bodoh, tolol, goblok, bajn, pen** kamu ini),” suara intimidasi secara verbal dalam video tersebut.

Bukan hanya itu, korban yang terdiam ketakutan juga sempat mengalami intimidasi secara fisik dengan cara ditoyor bagian kepalanya.

Korban Alami Trauma Berat

“Kan la abelle 1 vs 1 (kan sudah dibilang, 1 lawan 1),” suara seorang wanita yang terus mengintimasi korban.

Akibat hal tersebut, korban mengalami trauma dan diungsikan oleh orang tuanya ke luar kota untuk menenangkan diri.

“Sudah seminggu anak saya tidak sekolah. Sekarang berada di rumah neneknya,” ujar orang tua D, Priyanto saat dihubungi Banyuwangi.viva.co.id.

Petugas Keamanan Halangi Upaya Konfirmasi

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Humas SMKN Wongsorejo, Nafit Ashari belum berhasil dimintai konfirmasi terkait dugaan bullying tersebut.

Permintaan konfirmasi pesan chat dan pesan suara melalui aplikasi percakapan whatsapp belum mendapatkan respon.

Bahkan saat berupaya menemui di kantornya juga belum mendapatkan hasil dan sempat dihalang-halangi petugas keamanan SMKN Wongsorejo.

Bullying Terjadi di Lingkungan Sekolah

“Bapak Nafit mulai pagi tidak terlihat. Mungkin sedang keluar,” jelas seorang staf di front office SMKN Wongsorejo.

Peristiwa yang dialami D terjadi pada Kamis dan Jumat (19-20 September 2024) dilingkungan sekolah dan di kawasan objek wisata jembatan sodung, Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Permasalahan yang diduga mencari pemicu adalah kesalahpaham yang berbuntut tindak intimidasi secara verbal dan fisik pada D oleh L alias M.