Unjuk Rasa Masyarakat Desa Bimorejo Nyaris Ricuh Karena ini
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Aksi unjuk rasa masyarakat Desa Bimorejo yang semula berjalan tertib tiba-tiba diwarnai ketegangan. Massa dan aparat keamanan yang berjaga nyaris terlibat kericuhan.
Aparat keamanan langsung menahan aksi warga yang berniat masuk ke dalam areal tambak Sidojoyo di Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kamis 3 Oktober 2024.
Seorang warga terpaksa harus dipegangi beberapa aparat keamanan TNI Polri agar tidak masuk ke areal tambak.
Massa nekat menerobos penjagaan aparat keamanan karena aksi mereka diabaikan oleh pihak tambak Sidojoyo.
Massa yang kesal karena sikap tersebut mengeluarkan kata umpatan pada manager tambak Sidojoyo, Bejo dan Humas tambak Sidojoyo Abdul Gofar.
"Bejo, Gofar. Keluar kalian. Kalau tidak keluar, kami yang akan masuk menemui kalian," teriak massa dalam orasi.
Ancaman tersebut ternyata benar dilakukan.
Massa berusaha merangsek masuk dan menerobos penjagaan aparat keamanan.
"Bejo dan Gofar tidak keluar menemui kami makanya kami yang masuk. Kenapa kami ditahan pak?," ujar seorang massa saat diamankan polisi.
Guna mencegah aksi berlanjut, Kapolsek Wongsorejo AKP Eko Darmawan langsung mengambil alih mobil komando.
"Jangan anarkis! Kami polisi dan tentara menjaga agar unjuk rasa ini damai. Tolong jangan anarkis!," kata Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan menenangkan massa.
Beruntung massa mampu menahan diri dan kericuhan tidak berlanjut hingga ke tindak anarkisme.
Puluhan massa masyarakat Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur berunjuk rasa di tambak Sidojoyo.
Massa menuntut tambak berhenti beroperasi karena dianggap merugikan para petani selama bertahun-tahun.
Aksi unjuk rasa tersebut mendapat penjagaan ketat dari aparat keamanan TNI Polri.