Gelombang Tinggi di Perairan Selat Bali 'Menghantui' Pengguna Jasa ASDP Ketapang
- Istimewa
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Gelombang tinggi yang terjadi di perairan Selat Bali berpotensi membahayakan pengguna jasa ASDP Ketapang. Sejumlah kapal penumpang sempat mengalami efek besarnya gelombang.
Goncangan ombak yang cukup keras dirasakan sejumlah penumpang saat menyeberangi Selat Bali menggunakan kapal Ferry dari Pelabuhan Ketapang Gilimanuk.
Pengguna jasa ASDP Ketapang terutama dari kalangan wanita dan anak-anak, mengaku khawatir. Tingginya ombak, juga menyebabkan air laut naik ke geladak kapal, kendati tidak sampai menimbulkan genangan.
"Sejak lepas dari dermaga tadi ombak langsung menghantam kapal. Goyang banget kapalnya, tidak seperti biasanya. Ini sangat terasa goyangnya," tutur Galuh pengemudi truk logistik dari Jakarta, Sabtu (08/07/2023).
Bukan hanya di tengah perairan, saat akan sandar pun gelombang tinggi juga dirasakan, sehingga memperlambat waktu kapal yang hendak sandar.
"Saat bongkar pun juga sulit banget, kita harus bergantian. Saat keluar kapal pun nunggu saat gelombang rendah. Jadi badan kendaraan tidak akan terlempar dari bodi kapal," jelas Galuh yang mengaku sudah 12 jam antre masuk areal Pelabuhan Gilimanuk.
Tingginya gelombang di perairan Selat Bali sudah disampaikan BMKG dalam siaran pers. Hembusan angin kencang di wilayah perairan akan terjadi hingga 13 Juli 2023.