TNI AD Wujudkan Impian Petani Pulau Bawean, Proyek Pipanisasi Manunggal Air Ubah Lahan Kering

TNI AD Wujudkan Impian Petani Pulau Bawean
Sumber :
  • Kodam Udayana

Pembangunan proyek ini berlangsung dalam waktu yang singkat, yakni hanya 20 hari, berkat sinergi yang kuat antara prajurit TNI dan masyarakat setempat. Kolaborasi ini menunjukkan semangat gotong royong yang menjadi salah satu nilai luhur bangsa Indonesia. Dengan bantuan masyarakat lokal, para prajurit berhasil menyelesaikan proyek ini tepat waktu dan sesuai target yang diharapkan.

Pulau Bawean sendiri terletak sekitar 135 kilometer dari Kabupaten Gresik, sehingga tantangan dalam logistik dan aksesibilitas menjadi faktor utama dalam pengerjaan proyek ini. Namun, dengan kerja sama yang baik, seluruh pihak mampu mengatasi hambatan tersebut demi kesejahteraan masyarakat Bawean.

Pendekatan Ramah Lingkungan dan Sumber Air Alternatif

Dalam proyek Pipanisasi ini, TNI AD tidak hanya sekadar membangun akses air bagi masyarakat, tetapi juga mengedepankan pendekatan yang ramah lingkungan. Setiap pembangunan sumber air telah dikaji secara mendalam dan memperoleh izin dari Kementerian Lingkungan Hidup agar tidak mengganggu keseimbangan ekosistem setempat.

Proyek ini memanfaatkan tiga sumber alternatif, yaitu pengeboran air tanah, pipanisasi dari sumber alami di sekitar Danau Kastoba, serta penggunaan pompa hidram. Pendekatan ini dirancang agar masyarakat memiliki akses air yang lebih stabil meskipun di musim kemarau. Penggunaan pompa hidram, yang tidak membutuhkan energi listrik, juga mendukung efisiensi biaya dan keberlanjutan pasokan air.

Namun, debit air di wilayah ini sering kali bergantung pada musim hujan, sehingga Kasad merencanakan diversifikasi komoditas pertanian di Pulau Bawean untuk menjaga stabilitas kegiatan pertanian sepanjang tahun. “Kita harus memastikan bahwa program ini dapat mendukung pertanian masyarakat dalam jangka panjang, tanpa bergantung pada cuaca atau musim,” kata Maruli.

Program Berkelanjutan untuk Masyarakat