Menikmati Festival Arsitektur Nusantara di Lereng Pegunungan Ijen Banyuwangi
- Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi
“Melibatkan arsitek juga dapat mendorong penggunaan teknologi hijau dan pendekatan berkelanjutan dalam pembangunan,” kata Ipuk.
Sejumlah bangunan publik di Banyuwangi dirancang oleh arsitek kenamaan Indonesia.
Sebut aja Bandara Banyuwangi oleh Andra Matin, Pendopo Banyuwangi oleh Adi Purnomo, Stadion Diponegoro oleh Budi Pradono. Termasuk AWT yang salah satunya dirancang oleh Yori Antar.
Kali ini, FAN 2024 mengusung tema desain "Arsitektur dan Air". Puluhan desain arsitek dari Banyuwangi dan daerah lain di Jawa Timur yang tergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jatim menampilkan karyanya yang berwawasan lingkungan.
"Tema ini kami angkat karena arsitek sebagai pelaku pembangunan berperan besar dalam pelestarian air atau konservasi. Tujuannya untuk menciptakan sebuah bangunan yang menggunakan energi, air dan sumber daya lain seefisien mungkin, melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas pengguna," kata Ipuk.
Lokasi FAN 2024 sendiri berada di aula outdoor Gedung Utama AWT yang berada di area paling tinggi AWT.
Bangunan ini menjadi salah satu contoh desain arsitek yang menerapkan konsep " Arsitek dan Air".