Dihadiri Menpan-RB, Kebo-Keboan Alas Malang Berlangsung Meriah
- Istimewa
Ritual yang diadakan tiap awal bulan Suro tersebut selalu diawali dengan makan tumpeng bersama yang merupakan wujud silaturahmi dan ramah tamah masyarakat, tak terkecuali jajaran pemkab dan tokoh yang hadir juga duduk bersama di jalan untuk menyantap hidangan.
Seusai menikmati tumpeng, acara dilanjutkan dengan arak-arakan kebo-keboan yang berlangsung dengan meriah di rute jalan yang sudah ditentukan panitia.
Kebo-keboan yang diarak juga sesekali mengoleskan riasan hitamnya ke penonton sehingga membuatnya dihujani teriakan masyarakat yang kaget dan berusaha menghindar.
Pawai kebo-keboan juga dimeriahkan oleh barisan ibu-ibu yang tampil sebagai petani dengan mengenakan pakaian adat khas Suku Osing sambil memakai topi tani dan menggendong wakul yang berisi hasil panen.
Kemudian kesenian barong dan reog setempat juga turut hadir, sementara barisan terakhir diisi oleh para penari kuntulan yang diikuti oleh penabuh rebana.
Untuk diketahui, kehadiran sosok kebo dalam ritual tersebut menggambarkan tenaga alam yang digunakan oleh petani saat menggarap sawahnya.
Kebo-keboan tersebut diharapkan dapat terus membantu petani pada tahun berikutnya agar mendapatkan hasil panen yang melimpah.