H+2 Hari Raya Idul Fitri di Banyuwangi Ada Ritual Barong Ider Bumi

Foto : Dokumentadi Disbudpar Banyuwangi
Sumber :
  • 111

Ritual Idher Bumi dimulai dari peristiwa yang terjadi sekitar tahun 1800-an. Pada saat itu Desa Kemiren terserang Pageblug atau Blindeng dalam Bahasa Kemiren. Pageblug adalah sebuah keadaan bencana tiba-tiba yang menjadi momok bagi sebagian besar Masyarakat Jawa.

Tari Maena: Warisan Budaya Penuh Pesona di Gunungsitoli

Di Desa Kemiren, peristiwa ini tidak hanya menyebabkan tanaman di sawah warga di serang hama namun juga menyebabkan kematian sebagian warga. Desa Kemiren memperlihatkan suasana ketakutan hingga diceritakan pada malam hari mereka tidur berkelompok dan tidak berani untuk tidur dirumah sendiri.

Melalui kejadian tersebut, para sesepuh desa berinisiatif untuk mendatangi atau berziarah ke Makam Buyut Cili. Mereka berharap mendapatkan petunjuk untuk memberantas pageblug yang melanda desa mereka. Selang beberapa hari mereka mendapatkan wangsit lewat mimpi.

Pesona Budaya Sabang Warisan Lestari di Ujung Barat Nusantara, Kemari Yuk!

 

Wangsit tersebut mengisyaratkan masyarakat Desa Kemiren diharuskan mengadakan upacara slametan dan arak-arakan yang melintasi jalan desa.

Simeulue, Surga Kecil dengan Kekayaan Budaya yang Memukau, Termasuk Pakaian Adat Uniknya!

 

Setelah masyarakat melaksanakan apa yang menjadi petunjuk dari Buyut Cili, semua penyakit atau pagebluk hilang. Menurut salah satu sumber bahwa dari peristiwa tersebutlah Ritual Ider Bumi tetap dilakukan.

Halaman Selanjutnya
img_title