Festival Meriam Karbit: Dentuman Meriah di Malam Lebaran Kalimantan Barat
Budaya, VIVA Banyuwangi – Kalimantan Barat, khususnya Kota Pontianak, memiliki tradisi unik dan meriah dalam menyambut malam takbiran Idulfitri. Tradisi ini bernama "Festival Meriam Karbit", sebuah festival yang menampilkan dentuman meriam karbit yang menggelegar di sepanjang Sungai Kapuas.
Sejarah dan Asal Usul
Tradisi Meriam Karbit diperkirakan telah ada sejak abad ke-18, pada masa pemerintahan Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, pendiri Kota Pontianak. Menurut legenda, suara meriam karbit digunakan untuk mengusir kuntilanak yang mengganggu pembangunan kota. Tradisi ini kemudian terus dilestarikan oleh masyarakat Pontianak dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idulfitri.
Pelaksanaan Festival Meriam Karbit
Festival Meriam Karbit biasanya diadakan pada malam takbiran Idulfitri. Masyarakat Pontianak, terutama para pemuda, membuat meriam karbit dari batang pohon kelapa yang dilubangi.
Meriam karbit ini kemudian diisi dengan karbit dan air, lalu dinyalakan. Dentuman meriam karbit yang menggelegar terdengar di sepanjang Sungai Kapuas, menciptakan suasana yang meriah dan penuh dengan kegembiraan.