Demak Bintoro, Pusat Peradaban Islam yang Gemilang di Nusantara

Demak: Cahaya Islam Pertama di Tanah Jawa, Warisan Kejayaan yang Abadi
Sumber :
  • Pemkab Demak

Sejarah, VIVA Banyuwangi –Ketika Majapahit mulai meredup, sebuah cahaya baru muncul di ufuk timur Pulau Jawa. Kesultanan Demak, yang berdiri pada akhir abad ke-15, menjadi kerajaan Islam pertama di tanah Jawa.

Sir Isaac Newton: Sang Jenius yang Mengubah Dunia dengan Gravitasi dan Kalkulus

Dengan dukungan para Wali Songo, Demak bukan hanya pusat penyebaran agama Islam, tetapi juga kekuatan politik dan militer yang tangguh.

Mari kita telusuri lebih dalam tentang kejayaan dan warisan Kesultanan Demak yang abadi.

5 Informasi Lengkap tentang Kesultanan Demak

Pendiri dan Raja Pertama

Mereka yang Mengukir Zaman: Tokoh-Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah Peradaban

Raden Patah, putra dari Raja Majapahit Brawijaya V, adalah pendiri dan raja pertama Kesultanan Demak.

Ia memeluk agama Islam dan mendirikan kerajaan ini pada tahun 1478.

Sunan Muria: Sang Wali dari Puncak Muria, Antara Kearifan dan Misteri

Raden Patah dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan adil, serta berhasil menyatukan berbagai kekuatan di Jawa Tengah di bawah panji-panji Islam.

Peran Wali Songo

Wali Songo, sembilan ulama besar yang menyebarkan agama Islam di Jawa, memiliki peran penting dalam perkembangan Kesultanan Demak.

Mereka memberikan dukungan spiritual dan politik kepada Raden Patah dan para penerusnya. Sunan Kalijaga, salah satu anggota Wali Songo, bahkan menjadi penasihat utama kerajaan.

Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak, yang dibangun pada masa pemerintahan Raden Patah, adalah masjid tertua dan paling bersejarah di Indonesia.

Masjid ini memiliki arsitektur yang unik, memadukan gaya Jawa dan Islam. Salah satu keunikannya adalah keberadaan saka guru, tiang utama masjid yang terbuat dari potongan-potongan kayu yang disusun tanpa paku.

Penaklukan Malaka

Pada masa pemerintahan Sultan Trenggana, Kesultanan Demak mencapai puncak kejayaannya.

Ia berhasil menaklukkan beberapa kerajaan di Jawa, termasuk Banten dan Cirebon.

Selain itu, Demak juga melakukan ekspedisi militer ke Malaka untuk melawan Portugis yang telah menguasai kota tersebut.

Meskipun ekspedisi ini tidak berhasil merebut Malaka, namun menunjukkan kekuatan militer Demak dan semangat perjuangan melawan penjajahan.

Fatahillah dan Penaklukan Sunda Kelapa

Panglima perang Demak yang paling terkenal adalah Fatahillah.

Ia berhasil menaklukkan Sunda Kelapa dari Portugis pada tahun 1527 dan mengubah namanya menjadi Jayakarta, yang kemudian menjadi cikal bakal kota Jakarta.

Penaklukan ini merupakan tonggak penting dalam sejarah Indonesia, karena menandai awal perlawanan terhadap penjajahan Eropa di Nusantara.

Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam dan perjuangan melawan penjajahan.

Warisan budaya dan arsitekturnya, seperti Masjid Agung Demak, masih dapat kita nikmati hingga kini.

Demak juga mengajarkan kita tentang pentingnya kepemimpinan yang bijaksana, toleransi beragama, dan semangat perjuangan untuk kemerdekaan.