Totalitas, Rogoh Kocek Rp 7 Juta Demi Tampil dan Bersaing di BEC 2023
- Istimewa
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Para peserta parade Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2023 sukses memukau penonton dengan kostum-kostum apik yang ditampilkan.
Tak murah, biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu kostum bisa mencapai jutaan rupiah, seperti yang diungkapkan oleh orangtua salah satu peserta, Desi Tri Susanti.
Ia merupakan orangtua dari Kiano Armansyah Baskoro atau akrab disapa Ken, peserta dari salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Banyuwangi, yang juga merupakan peserta tercilik di gelaran BEC 2023.
"Biaya pembuatan kostum sampai Rp 7 juta dari dana pribadi," terang Desi pada Sabtu, 8 Juli 2023.
Namun demikian, sebagai peserta gelaran BEC 2023, dirinya mengaku mendapat subsidi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi sebesar Rp 1,5 juta dan dari pihak sekolah sang anak sebesar Rp 300 ribu.
Desi menyebut anaknya mengikuti perhelatan BEC 2023 setelah ditunjuk oleh pihak sekolah dan mengikuti seleksi di Disbudpar Banyuwangi.
"Saya tidak ngikutkan, cuma memang saya lihat bersama guru-gurunya itu memang basic-nya di sini, karena juga mengikuti ekskul model," kata Desi.
Ia mengaku tak memaksa anaknya untuk turut serta, namun akan mendukung dengan maksimal jika anaknya memang bersedia.
Terlebih sang anak juga dipastikan kenyamanannya, karena sebagai peserta tercilik di BEC 2023, kostum yang dikenakan tak boleh memiliki beban berat.
"Setiap kali evaluasi pasti dikoreksi leader-leader dan dibilang kalau baju Ken jangan sampai berat, kasihan," ujarnya.
Sementara itu, Ken yang menampilkan sub tema Pantai Sembulungan mengungkapkan kegembiraannya karena ini merupakan pengalaman pertamanya mengikuti BEC.
"Asyik, banyak teman baru," ujarnya.
Seperti diketahui, BEC 2023 dengan tema The Magic of Ijen Geopark menampilkan tujuh sub tema, di antaranya Gunung Ijen, Pantai Sembulungan, Pantai Parang Ireng, Pantai Sukamade, Pulau Merah. Air Terjun Lider, serta Taman Nasional Alas Purwo.
BEC 2024 akan kembali menyapa dengan tema Ndaru Ndeso, Revival of Village yang menampilkan enam sub tema yaitu Bangsring, Kemiren, Gintangan, Songgon, Gombengsari, dan Tamansari.