Mitos atau Fakta: Tato Bisa Sebabkan Kanker Kulit, Ketahui Penjelasannya!

Ilustrasi Tato
Sumber :
  • Pexels.com

Gaya Hidup, VIVA BanyuwangiTato kini semakin menjadi tren yang digemari banyak orang sebagai bentuk ekspresi diri dan identitas pribadi. Namun, muncul pertanyaan besar: apakah tato berisiko bagi kesehatan? Ada kekhawatiran bahwa tato bisa berbahaya, bahkan bisa menyebabkan kanker kulit. Banyak penelitian yang mulai mengungkap potensi risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh tato, terutama terkait tinta yang digunakan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini!

1. Tinta Tato Mengandung Bahan Kimia Berbahaya

Puasa Ayyamul Bidh Desember 2024: Keutamaan, Jadwal, dan Panduan Menjalankan Ibadah Sunnah yang Penuh Berkah

Beberapa tinta tato mengandung bahan kimia berbahaya, seperti pigmen azo, yang bisa terurai menjadi zat yang berpotensi menyebabkan kanker. Tinta merah dan hitam cenderung mengandung lebih banyak pigmen ini. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Oncology, partikel nano dari tinta tato dapat terakumulasi di kelenjar getah bening, yang bisa menyebabkan peradangan dan memperburuk risiko kanker.

2. Sinar UV Bisa Mengubah Pigmen Tato Menjadi Zat Berbahaya

Paparan sinar UV dari matahari juga bisa mempengaruhi tato. Sinar matahari dapat merusak pigmen tato dan membuatnya terurai menjadi senyawa berbahaya yang bisa meningkatkan risiko kanker kulit. Terutama tinta merah yang mengandung pigmen azo, yang lebih mudah terurai ketika terkena sinar matahari.

3. Pigmen Tato Bisa Masuk ke Kelenjar Getah Bening

Sudah Cek Gojek Wrapped Anda? Begini Cara Gojek Menghadirkan Nostalgia dan Kejutan di Akhir Tahun

Ketika tato dibuat, pigmen tato dapat diserap oleh sistem limfatik dan masuk ke dalam kelenjar getah bening. Akumulasi pigmen di kelenjar getah bening dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan, yang berpotensi mengganggu sistem kekebalan tubuh. Partikel nano dari tinta tato bisa berperan dalam terjadinya peradangan tersebut.

4. Infeksi dan Peradangan Akibat Tato

Jika tato tidak dibuat dengan prosedur yang higienis, infeksi bisa terjadi. Bakteri atau virus yang masuk melalui tato dapat menyebabkan infeksi kronis, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko kanker. Penggunaan jarum tato yang tidak steril juga bisa menyebabkan penyakit serius, seperti hepatitis atau HIV.

5. Paparan Bahan Berbahaya dalam Jangka Panjang

Gen Z Wajib Simak, Tidak Bisa Beli Rumah Karena Harga Mahal? Begini Solusinya

Paparan yang berulang terhadap tinta tato yang mengandung bahan kimia berbahaya dapat menyebabkan toksisitas dalam tubuh. Seiring berjalannya waktu, bahan kimia dalam tinta tato bisa meningkatkan risiko kanker pada sebagian orang. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, terutama bagi mereka yang sering melakukan tato.

6. Reaksi Alergi terhadap Pigmen Tato

Beberapa orang dapat mengalami reaksi alergi terhadap pigmen yang digunakan dalam tato, terutama tinta hitam dan merah. Reaksi alergi yang tidak segera ditangani bisa menyebabkan peradangan kronis, yang merupakan salah satu faktor risiko kanker. Selain itu, tinta tato yang tidak terstandarisasi bisa mengandung bahan kimia yang meningkatkan risiko ini.

Meskipun tato tetap populer sebagai cara untuk mengekspresikan diri, penting untuk tetap waspada terhadap potensi risiko kesehatan yang bisa ditimbulkan. Sebelum memutuskan untuk membuat tato, pastikan untuk mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam tinta tato dan berkonsultasilah dengan profesional medis jika perlu.