Sejarah Hari Ibu di Indonesia

Sejarah Hari Ibu di Indonesia
Sumber :
  • Pexels @Kristina Paukshtite

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Kamu pasti sudah tau jika tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu. Namun, apakah kamu sudah tau mengenai sejarahnya? Berikut adalah sejarah terbentuknya hari ibu di Indonesia.

Sejarah Hari Ibu di Indonesia

Anak Susah Makan Sayur? Ini Tips dan Trik Agar Anak Mau Makan Sayur

Sejarah Hari Ibu berkaitan dengan dilakukannya Kongres Perempuan Indonesia pertama, yang diadakan di Yogyakarta di gedung Dalem Joyodipuran milik Raden Tumenggung Joyodipero pada 22-25 Desember 1928. Untuk memperkuat hubungan antara kelompok wanita Indonesia. Kongres Indonesia Perempuan I menghasilkan dua hal penting yang berdampak pada kehidupan perempuan Indonesia: 

1. Muncul keinginan untuk membentuk organisasi yang solid dengan kehadiran "Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI)" 

Jangan Ragu Memulai! 10 Ide Usaha Modal Kecil yang Menguntungkan

2. Melahirkan tiga mosi yang merajuk pada kemajuan perempuan, seperti menuntut lebih banyak sekolah rendah untuk perempuan, perbaikan undang-undang pernikahan, dan perbaikan undang-undang tentang dukungan untuk janda dan anak yatim.

Tidak hanya itu, terdapat kongres tambahan: Kongres Perempuan II, Kongres Perempuan III, dan Kongres Perempuan IV. Kongres Perempuan III, diadakan di Bandung dari 23 hingga 27 Juli 1938, yang membahas tentang persamaan hak dan harga antara pria dan wanita, persamaan hak ini harus didasarkan pada sifat alam dan kewajiban masing-masing. Selain itu, RUU Perkawinan Modern Ny. Maria Ulfah disetujui oleh kongres. 

Rekomendasi 10 Drakor Sageuk dengan Rating Tertinggi: Kisah Klasik yang Tak Lekang oleh Waktu!

Kongres ini juga menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu, serta sebagai tanggal berdirinya Perserikatan Perempuan Indonesia (PPI). Pemerintah kemudian menetapkan Hari Ibu sebagai hari nasional berdasarkan Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang bukan Hari Libur.