Antisipasi Infeksi Jamur Saat Imun Rendah. Begini Caranya...
- Istimewa/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Infeksi jamur pada kulit biasanya tidak mengancam nyawa tapi dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Infeksi jamur jarang menyebar ke lapisan kulit lebih dalam, namun itu bisa terjadi jika kulit mengalami luka ataupun pada orang - orang dengan imunitas yang rendah.
Tanggal 23 – 27 September telah ditetapkan oleh Badan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC sebagai Fungal Disease Awareness Week.
Adanya pekan peduli penyakit jamur ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih mengenal infeksi jamur pada kulit sehingga dapat mencari pengobatan yang tepat guna mengurangi resistensi terhadap obat anti jamur.
Infeksi jamur dapat terjadi dimana saja. Iklim tropis di Indonesia dengan suhu dan kelembaban yang tinggi membuat lingkungan yang baik untuk pertumbuhan jamur sehingga insidennya di masyarakat cukup tinggi.
Jamur dapat ditemukan di udara, tanah , tanaman , kulit manusia darah dan lainnya. Meskipun ada banyak sekali jenis jamur namun hanya beberapa jenis jamur yang bisa menyebabkan penyakit.
Penyakit jamur dapat menular melalui tiga macam cara, yaitu kontak langsung antar manusia, hewan yang terinfeksi, tanah yang terkontaminasi, serta serpihan jamur yang tertinggal pada handuk/ benda lain. Semua orang bisa beresiko terkena infeksi jamur bahkan orang yang sehat sekalipun.
Namun menurut dr. Riezky orang dengan sistem imun yang rendah beresiko tinggi mengalami infeksi jamur yang bisa membahayakan jiwa, misalnya orang dengan HIV/AIDS, penerima transplantasi organ, penderita kanker, diabetes, pasien yang rutin mengonsumsi kortikosteroid dan antibiotik dalam jangka waktu lama serta obat-obatan yang secara langsung menekan daya tahan tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi jamur.
