Siapkan Diri Untuk Squid Game Season 3: Lebih Kejam, Lebih Sedih, dan Penuh Luka

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Netflix sudah mengumumkan bahwa Squid Game akan kembali untuk musim ketiga yang juga menjadi musim terakhir, dan tayang pada tahun 2025. Siap-siap, karena musim ini diprediksi bakal jadi yang paling menyayat hati! Dengan permainan mematikan dan cerita karakter yang penuh emosi, Squid Game selalu berhasil mengeksplorasi sisi gelap manusia. Kalau season 2 sudah bikin kita nangis dengan cerita tragis dan kematian mengejutkan, season 3 siap membawa kesedihan ini ke level yang lebih dalam.

Dipimpin oleh Lee Jung-jae sebagai Seong Gi-hun, musim ini akan melanjutkan perjuangannya untuk membongkar rahasia di balik permainan berbahaya ini. Dengan karakter lama yang kembali dan cerita baru yang penuh tragedi, musim terakhir ini bakal penuh dengan pengorbanan dan plot twist yang bikin hati hancur.

1. Nasib Karakter yang Bertahan di Season 2

Season 2 meninggalkan kita dengan kematian mendadak beberapa karakter, seperti Salesman, Thanos, dan Jung-bae. Namun, beberapa karakter utama masih bertahan, termasuk Gi-hun, Hyun-jun, Geum-ja, Yong-sik, dan Jun-hee. Tapi, bertahan hidup di Squid Game bukan berarti mereka akan aman di musim berikutnya.

Gi-hun bertekad mengungkap rahasia permainan meski harus mengorbankan segalanya. Hyun-jun mungkin harus memilih antara melindungi orang lain atau dirinya sendiri, sementara Geum-ja dan Yong-sik menghadapi tragedi saat berusaha saling melindungi. Meskipun mereka bertahan di season 2, season 3 mungkin tidak akan sebaik itu pada mereka.

2. Karakter Baru di Season 2 Dibuat untuk Menghancurkan Hati Kita

Salah satu kelebihan Squid Game adalah kemampuannya membuat kita peduli pada setiap karakter, dan season 2 sangat berhasil dalam hal ini. Setiap peserta memiliki cerita tragis yang membuat nasib mereka semakin menyakitkan.

Halaman Selanjutnya

Jun-hee, wanita hamil yang berjuang demi anaknya, menghadapi tantangan besar, sementara Myeong-gi diliputi rasa bersalah atas keputusan yang menyeret mereka ke permainan. Di sisi lain, In-ho, sang Front Man, terjebak antara perannya dalam sistem dan sisa-sisa kemanusiaannya. Setiap karakter punya mimpi, tetapi permainan ini akan menguji mereka sampai batas terakhir.