Kecelakaan Jeju Air Memicu Perdebatan Mengenai Hak Selebriti Untuk Berduka Secara Pribadi

Postingan Beberapa Idol Kpop NewJeans Atas Tragedi Jeju Air
Sumber :
  • www.koreantimes.com

Selebritis, VIVA Banyuwangi –Setelah kecelakaan tragis Jeju Air, Korea memasuki masa berkabung nasional selama seminggu. Sementara industri hiburan membatalkan berbagai acara untuk menunjukkan rasa hormat, beberapa selebriti menghadapi reaksi keras atas perilaku yang dianggap tidak sensitif, memicu perdebatan tentang bagaimana duka cita harus diungkapkan. 

Siap Kuliti Borok Nikita Mirzani, Fitri Salhutero Diteror Tembakan Peluru

Penyanyi JK Kim Dong-uk membela hak untuk berduka secara pribadi, dengan mengatakan bahwa memaksakan cara berkabung yang seragam kepada orang lain tidaklah tepat. 

“Sangatlah salah untuk memaksakan kesedihan kepada siapa pun dengan alasan apa pun. Tidak memposting foto bukan berarti Anda tidak sedih, dan tidak menulis postingan bukan berarti Anda tidak berkabung,” tulisnya di Instagram pada hari Selasa. 

Pelukan Akrab Pandji dan Marshel Usai Ribut Perkara Pilkada

Pesawat jet penumpang Jeju Air dari Bangkok menabrak dinding luar Bandara Internasional Muan saat melakukan pendaratan darurat, menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya. 

Kim juga mempertanyakan gagasan untuk memberlakukan aturan ketat tentang kesedihan, dan menyatakan bahwa setiap orang memproses emosi secara berbeda. Ia menulis, “Bukankah benar bahwa saat tahun baru dimulai, kita semua menjalani hidup kita dengan suka dan duka, tawa dan air mata bersama orang yang kita cintai? ... Mari kita jadikan tahun ini sebagai tahun di mana kita dapat menilai apa yang benar dan salah, dan tahun di mana kita dapat berkontribusi untuk dunia yang lebih baik!” 

Raditya Dika Bikin Haru, Rela Baju Bolong Demi Anak

Pernyataannya yang blak-blakan memicu perdebatan sengit di antara para pengguna internet. Beberapa orang berpihak pada Kim, dengan mengatakan, “Berhentilah menyensor selebriti” dan “Beberapa orang berduka dengan tenang di dalam hati, sementara yang lain berduka dengan keras di depan umum. Jangan paksa semua orang untuk berduka dengan cara yang sama.” 

Beberapa orang bahkan membandingkan suasana saat ini dengan semacam “berkabung totaliter,” dengan mengatakan, “Adalah munafik untuk mengkritik para selebriti yang tidak berkabung di depan umum, sementara mereka menikmati kehidupan mereka sendiri selama musim liburan. Pikirkan tentang (bagaimana) 'totalitarianisme berkabung' ini mengancam mata pencaharian mereka yang bekerja di industri hiburan dan seni pertunjukan.” 

Halaman Selanjutnya
img_title