Pendidikan Pranatal : Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan dalam Perspektif Islam
- https://diskes.badungkab.go.id
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Pendidikan Prenatal sebagaimana yang dikatakan Ubes Nur Islam (Waluyo, 2017) adalah usaha sadar orang tua (suami - istri) untuk mendidik anaknya yang masih dalam kandungan istri. Usaha sadar disini khusus ditunjukkan kepada seorang ibu dan dipikul khusus oleh kedua orang tua karena anak dalam kandungan memang belum mungkin dididik, apalagi diajar, kecuali oleh orang tuanya sendiri.
Pendidikan prenatal masih jarang diterapkan oleh orang tua karena minimnya pengetahuan dan pengalaman. Banyak yang beranggapan bahwa pendidikan baru dimulai setelah anak lahir, karena saat itulah anak dianggap mulai bisa diajak berkomunikasi.
Dalam artikel ini penulis akan menjabarkan pendidikan pranatal menurut surat Maryam dengan tujuan untuk mendeskripsikan proses Pendidikan prenatal yang dilakukan Maryam dalam mendidik nabi Isa sebelum lahir berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Shodiq Masrur dengan judul penelitian “Pendidikan Pranatal Perspektif Islam dari Kisah Maryam”.Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa Maryam binti Imran membagi Pendidikan Pranatal dengan 2 cara, yaitu secara Psikis dan juga Fisik.
Pendidikan Pranatal Secara Psikis
Pendidikan Pranatal secara Psikis yang dilakukan oleh Maryam saat mengandung nabi Isa AS adalah dengan Beribadah. Maryam binti Imran telah membuktikan bahwa selama kehamilan sering mendekatkan diri kepada Allah dengan cara melakukan ibadah. Alhasil bayi yang dilahirkan memiliki kecerdasan secara spiritual dan ketika tumbuh dewasa bayi tersebut memiliki mental yang tangguh dan tidak mudah mengalami depresi meskipun mengalami tekanan dan cobaan hidup yang berat.
Sejumlah penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa kegiatan ibadah seperti gerakan sholat diantaranya berdiri, ruku sujud dan duduk dapat disamakan dengan jenis olahraga, sebab itu gerakan sholat dapat memberikan manfaat untuk kesehatan. Selain itu juga beribadah memiliki beberapa manfaat untuk perempuan hamil dan kesehatan janin.
Pernyataan tersebut dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan Columbia Universitas State (Masrur, 2021), hasil penelitian menyatakan bahwa dalam kegiatan ibadah seperti gerakan sholat seperti sujud dapat mengaliri bagian otak yang tidak teraliri darah.
Bagian tersebut dapat disebut Prefrontal Cortex yang berfungsi dalam pengambilan keputuasan atau dalam memilih keputusan. Apabila perempuan hamil memiliki kecerdasan dalam bentuk meningkatnya intelegensi tentunya akan berdampak pada kecerdasan janin yang berada di dalam kandungan.
Oleh karena itulah apabila perempuan hamil sering melakukan kegiatan ibadah dapat membentuk dan menumbuh kembangkan kecerdasan bagi janin
Pendidikan Pranatal Secara Fisik
Secara fisik Pendidikan dalam kandungan yang bisa dilakukan sebagai berikut
Tahapan Pemilihan Jodoh
Berdasarkan penelitian dalam (Masrur, 2021) Maryam binti Imran dapat tumbuh menjadi perempuan yang sholehah dan menjadi perempuan yang paling mulia serta namanya diabadikan di dalam Alquran, karena hasil dari kealiman kedua orang tuanya yang sama-sama memiliki sikap yang taat beragama.
Allah memandang Maryam binti Imran karena memiliki kecerdasan secara spiritual yang tidak lain karena usaha orang tuanya yang sebelum menikah mempersiapkan atau memperbaiki sikap spiritual agar lebih sepadan dengan pasangan dan memilih pasangan yang memiliki keimanan yang totalitas, selain itu sebelum berhubungan biologis dengan suami, Hanna binti Faqudha berusaha memperbaiki diri dengan selalu menanamkan rasa iman, melaksanakan segala perintah, menjauhi segala larangan serta berdoa tanpa putus untuk mengharapkan kebaikan dan kemulian.
Tahapan Hubungan Biologis
Berdasarkan penelitian dalam (Masrur, 2021) proses pendidikan pranatal yang dilakukan oleh Hanna binti Fuqadha dan Maryam binti Imran adalah berdoa terlebih dahulu sebelum ruh ditiupkan ke dalam rahim. Meskipun Maryam binti Imran dalam proses kehamilan tidak melewati hubungan biologis, akan tetapi sebelum malaikat Jibril meniupkan ruh ke rahimnya, Maryam binti Imran berdoa untuk meminta perlindungan kepada Allah.
Berdasarkan dari penggalan kisah tersebut, dapat dipahami bahwa Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk selalu berdoa, begitupun dengan para orang-orang alim yang dikisahkan diatas seperti Hanna binti Fuqadha dan Maryam binti Imran akan tetap berdoa dalam kegiatan apapun.
Tahapan Makan Bergizi
Perempuan hamil harus mengonsumsi makanan yang mencakup gizi lengkap dan seimbang. Tentu saja perihal tersebut sangat dibutuhkan untuk kesehatan janin yang tumbuh kembangnya membutuhkan makanan sehat dan sempurna.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Sodiq Masrur (Masrur, 2021) berkaitan dengan perihal makanan yang dimakan Maryam binti Imran ketika proses hamil, di masa sekarang menjadi tradisi paling fundamental yang dijadikan kebiasan orang-orang Yahudi diwilayah Israel seperti ibu hamil dalam tradisi bangsa Yahudi mengonsumsi makanan bergizi, sebab makanan yang memiliki asupan gizi yang cukup dan seimbang akan membentuk janin sehat sehingga sel-sel otaknya akan tumbuh kembang dengan sehat.
Otak yang sehat akan membuat proses belajar dalam masa pendidikan pranatal akan lebih mudah dan sesuai dengan tujuan dalam pembentukan kecerdasan. Sementara yang dikatakan makanan yang memiliki asupan gizi yang baik harus mengandung karbohidrat, protein, zat besi, lemak, vitamain B, dan magnesium.
Apabila tahapan-tahapan yang pernah dicontohkan Maryam binti Imran dapat dilaksanakan dengan baik, maka dapat dikatakan janin yang masih berada di dalam kandungan terbentuk secara optimal baik secara psikis maupun fisik. Alhasil akan menciptakan manusia yang memiliki potensi yang luar biasa secara spiritual dan intelensi.