Ini Kunci Cerita Squid Game 3 Dari Hwang Dong-Hyuk Penuh Keputusasaan
- www.koreantimes.com
Drakor, VIVA Banyuwangi –Dalam “Squid Game” Season 2, sutradara Hwang Dong-hyuk membuat versi yang lebih gelap dari masyarakat melalui transformasi radikal Gi-hun.
Perjalanan sang protagonis - dari orang biasa yang berjuang menjadi pejuang yang gigih melawan ketidakadilan sistemik - berfungsi sebagai lensa yang kuat yang melaluinya serial ini meneliti tema perlawanan dan perubahan sosial.
“Setelah mengalami banyak pengalaman traumatis di Season 1, Gi-hun mulai memahami bahwa tantangan yang ia dan para pemain lain hadapi bukanlah hasil dari tindakan individu, melainkan berakar pada kelemahan sistem itu sendiri,” kata sang sutradara dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan media lokal di Seoul.
“Dia menyadari bahwa untuk membawa perubahan, dia perlu menantang sistem dan mereka yang berkuasa, daripada menyalahkan orang lain yang berada di levelnya,” lanjutnya, mengibaratkannya sebagai Don Quixote yang melawan kincir angin.
“Bahkan jika dia terlihat bodoh, mungkin kita membutuhkan seseorang seperti dia - seseorang yang cukup berani untuk menghadapi sistem. Kita sering menghabiskan terlalu banyak waktu untuk saling menyalahkan,” katanya, seraya menambahkan, ”Kemarahan kita seharusnya diarahkan ke atas, bukan kepada rekan-rekan kita atau mereka yang berada di bawah kita.”
Di musim kedua, Gi-hun membuat keputusan yang menentukan setelah memenangkan permainan bertahan hidup yang brutal. Daripada pergi ke Amerika Serikat dengan uang hadiahnya, ia memilih untuk tetap tinggal di Korea, didorong oleh satu tujuan obsesif: membongkar organisasi mematikan di balik permainan untuk selamanya.
Perjuangan Gi-hun yang tampak sembrono mungkin ditakdirkan untuk gagal, “seperti telur yang menghantam batu,” kata sang sutradara, mengibaratkan seorang politisi pemula dengan ambisi mulia untuk merevolusi masyarakat, namun kemudian kecewa dan akhirnya gagal.