Gen Z Lebih Pilih TikTok dari Google: Varian Informasi Lebih Luas?
- unplash.com/solenfeyissa
Namun, tidak bisa diabaikan bahwa konten TikTok juga memiliki risiko misinformasi. Pengguna perlu lebih selektif dan cerdas dalam menyaring informasi, karena tidak semua konten di TikTok berasal dari sumber terpercaya.
Pergeseran Pola Konsumsi Informasi
Pergeseran ini menunjukkan bahwa pola konsumsi informasi terus berubah seiring perkembangan teknologi dan media sosial. Gen Z, yang dikenal sebagai digital native, lebih menyukai platform yang memprioritaskan visualisasi, personalisasi, dan interaksi.
Selain itu, algoritma TikTok yang canggih mampu menyesuaikan konten berdasarkan minat pengguna, menjadikannya lebih relevan dan menarik. Hal ini berbeda dengan hasil pencarian Google yang sering kali memunculkan tautan dari sumber yang tidak selalu sesuai dengan kebutuhan individu.
Apa Dampaknya Bagi Masa Depan Informasi Digital?
Fenomena ini memberikan tantangan baru bagi platform seperti Google untuk tetap relevan di era yang semakin kompetitif. Inovasi seperti integrasi hasil pencarian berbasis video atau fitur interaktif dapat menjadi strategi untuk menghadapi dominasi TikTok.
Di sisi lain, edukasi terhadap masyarakat, khususnya Gen Z, mengenai pentingnya memverifikasi informasi dari berbagai sumber juga perlu ditingkatkan. Meskipun TikTok memberikan kemudahan dalam mencari informasi, pengguna tetap perlu berhati-hati terhadap potensi penyebaran hoaks dan informasi yang tidak diverifikasi.