Kenali Perbedaan Demotivasi Dan Rasa Malas. Tips Cara Mengatasinya

Ilustrasi Seseorang di fase demotivasi
Sumber :
  • www.pexels.com

Gaya Hidup, VIVA BanyuwangiDalam kegiatan sehari – hari pasti terdapat rasa jenuh dan keharusan dalam menjalani proyek kehidupan. Seperti pekerjaan kantor, kegiatan kuliah atau dalam tugas lainnya. Sehingga menjadikan rasa keinginan mengerjakan menurun. Dan hal itu bisa diuraikan secara garis - garis pencar. Lebih baik mengenali terlebih dahulu perbedaannya.

Demotivasi

Mitos atau Fakta, Air Soda Dapat Bantu Turunkan Berat Badan? Begini Penjelasan Medis

Demotivasi adalah perasaan lelah, hilangnya semangat dan menyerah dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Hal itu disebabkan kondisi lelah secara fisik, mental atau emosional akibat stres berlebihan. Sehingga seseorang tidak bisa melakukan pekerjaan secara maksimal.

Bahkan jika stres itu melanda terus menerus, mengakibatkan seseorang kehilangan semangat atau motivasi pada dirinya. Namun tidak sedikit dari beberapa orang tetap mempunyai keinginan mengerjakan pekerjaan itu, hanya saja tidak memiliki semangat untuk melakukannya.

Apa Itu Gluten Free? Diet Sehat yang Sedang Trending

Ciri-ciri seseorang terserang demotivasi adalah menjauhkan diri dari lingkungan, mengabaikan lingkungan sekitar, hilangnya minat mengembangkan diri, hilangnya rasa inisiatif dan munculnya rasa takut yang berlebih.

Malas

Sedangkan rasa malas merupakan sikap dimana seseorang tidak ingin melakukan sesuatu dan menikmatinya. Bahkan lebih suka menunda- nunda pekerjaan dan tidak ingin memberikan hasil terbaiknya. Seseorang dengan rasa malas ini akan lebih menyukai orang lain melakukan tugas atau pekerjaan tersebut. Dan cenderung berbohong dan beralasan untuk melindungi diri.

7 Manfaat Luar Biasa Minyak Jarak untuk Kulit dan Rambut

Kedua rasa ini memiliki efek yang tidak baik untuk lingkungan dan rekan kerja yang ada didalamnya. Sehingga perlu dilakukan tips untuk menghadapi demotivasi dan rasa malas ini.

1.      Mengidentifikasi penyebabnya, agar lebih tahu pendekatan seperti apa yang sesuai untuk mengatasinya.

2.      Berkomunikasi dengan orang sekitar seperti keluarga, sahabat atau pasangan akan membangun interaksi agar mendapatkan motivasi dan pengalaman baru.

3.      Mengistirahatkan badan dan pikiran secukupnya dari tekanan pekerjaan atau kendala yang dihadapi. Supaya kembali produktif dalam menjalankan aktifitas.

4.      Melakukan sesuatu yang disukai atau memberikan self reward kepada diri untuk memunculkan semangat bekerja lagi.

5.      Hindari distraksi yang terlalu banyak dari sosmed atau pun konflik di dalam lingkungan kerja. Hal ini akan memicu pola pikir yang negatif jika tidak bisa mengendalikannya.

Semua penjelasan diatas hanya kita yang bisa menentukan sedang berada di fase mana. Tetapi yang terpenting adalah kembali termotivasi dan antusias secepat mungkin serta konsisten.