Ayo, Kenali Gejala dan Penyebab Baby Blues Sebelum Terlambat!

Ilustrasi seorang ibu yang mengalami emosional baby blues
Sumber :
  • freepik: @freepik

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Sindrom baby blues adalah kondisi emosional yang umum dialami oleh ibu setelah melahirkan. Sekitar 80% ibu baru mengalami sindrom ini, yang ditandai dengan perasaan sedih, cemas, dan perubahan suasana hati. Artikel ini akan membahas gejala dan penyebab baby blues berdasarkan informasi dari sumber terpercaya.

6 Cara Memutihkan Gigi dengan Sederhana dan Alami, Auto Kinclong

 

Gejala Baby Blues

 

5 Makanan Sehat untuk Gigi Putih, Terbukti Alami

Gejala baby blues dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan biasanya muncul dalam 2-3 hari setelah melahirkan. Beberapa gejala umum yang dapat muncul antara lain:

 

  1. Perubahan Suasana Hati: Ibu mungkin mengalami perubahan emosi, merasa bahagia satu saat dan tiba-tiba merasa sedih atau marah.
  2. Kecemasan: Rasa cemas berlebihan terkait kesehatan bayi atau kemampuan merawatnya.
  3. Kesedihan: Perasaan sedih yang tidak jelas penyebabnya, sering kali disertai dengan tangisan.
  4. Sifat Lekas Marah: Ibu menjadi lebih sensitif terhadap kritik atau situasi kecil.
  5. Merasa Kewalahan: Banyak ibu merasa tidak mampu menangani tanggung jawab baru sebagai orang tua.
  6. Kesulitan Tidur: Meskipun merasa lelah, ibu mungkin mengalami kesulitan untuk tidur.
  7. Konsentrasi Menurun: Sulit untuk fokus pada tugas sehari-hari.
  8. Masalah Nafsu Makan: Beberapa ibu mungkin kehilangan selera makan atau sebaliknya, makan berlebihan.
Resep Sambal Goreng Kentang Ati Ampela, Sensasi Ala Catering!

 

Gejala ini biasanya hilang sendiri dalam waktu 1-2 minggu dan akan membaik seiring waktu, terutama ketika ibu mulai beradaptasi dengan peran barunya.

 

Penyebab Baby Blues

 

Penyebab baby blues belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor yang dapat berkontribusi meliputi:

 

  1. Perubahan Hormon: Setelah melahirkan, kadar hormon estrogen dan progesteron menurun drastis. Perubahan ini dapat memicu perubahan suasana hati dan perasaan lelah serta tertekan.
  2. Kesulitan Beradaptasi: Banyak ibu baru merasa kewalahan dengan tanggung jawab baru dan perubahan dalam rutinitas sehari-hari.
  3. Kurang Tidur: Bayi yang belum memiliki pola tidur teratur sering membuat ibu kelelahan, yang dapat memperburuk gejala baby blues.
  4. Riwayat Kesehatan Mental: Ibu dengan riwayat gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan lebih berisiko mengalami baby blues setelah melahirkan.
  5. Stres: Stres selama kehamilan atau peristiwa traumatis lainnya dapat meningkatkan risiko mengalami baby blues.
  6. Dukungan Sosial yang Terbatas: Ibu yang tidak memiliki dukungan dari pasangan atau keluarga mungkin lebih rentan terhadap baby blues.

Baby blues adalah kondisi yang wajar dialami oleh banyak ibu setelah melahirkan dan bukan merupakan tanda kelemahan atau kegagalan. Dengan memahami gejala dan penyebabnya, ibu dapat lebih siap menghadapi tantangan emosional pasca-persalinan. Jika gejala tidak membaik setelah dua minggu atau semakin parah, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan dukungan yang diperlukan. Menghadapi baby blues bukanlah perjalanan yang harus dilalui sendirian, dukungan dari orang terdekat sangat penting untuk membantu ibu melewati masa-masa sulit ini.