Kursi Rotan Sebagai Pembonceng Anak, Safety kah?

Kursi rotan didesain sebagai alat pembonceng anak
Sumber :
  • Siti Muawanah/ VIVA Banyuwangi

Gaya HidupVIVA Banyuwangi – Kreativitas manusia memang tanpa batas, mereka menggunakan otaknya untuk menciptakan segala sesuatu untuk memudahkan dalam beraktivitas. Sehingga akan tercipta efesiensi serta keefektifan. Dengan kreativitasnya kini telah tercipta alat pembonceng anak yaitu kursi rotan.

Model Bisnis yang Bisa Membantumu di Hari Tua

Biasanya di wilayah urban ini pasti sudah sering melihat aksesoris kursi rotan dan sering melihat pengendera sepeda motor membawa anaknya yang masih balita dibonceng dengan meletakkannya di depan sang Ibu atau Ayahnya. Fenomena belakangan ini dengan menambahkan kursi pembonceng anak khususnya diletakkan di depan yang terbuat dari rotan.

Memang eksesoris kursi rotan ini didesain atau dibuat khusus tercipta sebagai alat pembonceng bayi, dengan tujuan untuk memudahkan orang tua dalam membawa balita tanpa perlu menggendongnya. Kursi boncengan ini sangat diminati oleh kalangan masyarakat khususnya pemilik motor skutik, matic bahkan bebek. Dengan ukurannya yang kecil dikombinasikan dengan warna-warni menarik serta pas ditempatkan di bagian depan antara pengendara dengan stang motor, alasan inilah yang membuat para orang tua menggunakannya.

Dianggap Sebagai Biang Penyebab Darah Tinggi Ternyata Ini Manfaat Garam

Alasan lainnya adalah bahwa para orang tua menggunakan kursi boncengan anak ini agar merasa nyaman, serta membuat orang tua akan lebih berkonsentrasi saat mengendarai motornya. Karena saat ini  kursi rotan sebagai pembonceng anak telah dilengkapi seatbelt juga.

Lalu Safety kah Kursi Rotan digunakan Sebagai Pembonceng Anak?

7 Penyebab Anak Susah Makan serta Cara untuk Mengatasinya

Meski demikian perlu disadari bahwa hal tersebut ternyata ada resiko yang sangat tinggi serta berbahaya untuk keselematan si anak. Walaupun dengan tambahan kursi rotan sekalipun. Resiko yang akan dihadapi di antaranya adalah si anak dapat terpapar oleh polusi serta debu, matanya dapat terkena batu atau kerikil yang bertebangan.

Selain itu, ada ragam kemungkinan ancaman yang akan dihadapi lainnya. Maka dari itu perlu dipertimbangkan jika akan membawa anak untuk naik motor di depan. Biasanya mengendarai motor perlu jaket atau rompi agar terhindar dari angin untuk melindungi dada. Maka dengan meletakkan anak didepan akan menggantikan fungsi jaket dan rompi tersebut. Akibatnya anak akan gampang terkena penyakit, karena menjadi tameng orang tua yang mengendarai motor.

Selain itu, bahaya yang akan di dapatkan adalah anak tidak akan bisa berpegangan erat karena tidak ada pegangan untuk menjadi kendali jika sang pengedara tiba-tiba mengerem mendadak. Makanya dengan keberadaan anak di depan pastinya akan mengurangi ruang gerak ketika sedang bermanuver atau saat berbelok. Jadi pastikan untuk selalu memikirkan apa yang akan kita lakukan, karena membahayakan anak kecil.

Perangkat yang ada pada motor seperti tombol bisa digunakan mainan anak karena mengeluarkan suara yang dapat menarik perhatian, sehingga barang tersebut dianggap mainan mereka sehari-hari, bahkan bisa juga memainkan handle gas yang sangat beresiko dan dapat menganggu pengendara lainnya. Dengan bonceng anak di depan juga akan berisiko tinggi, karena anak memiliki gaya dorong serta resiko terbentu bahkan terpental dari motor.

Walaupun jarak dekat sekalipun, orang tua khususnya tetap harus memperhatikan keselamatan si anak, karena dalam ilmu safety riding, orang yang bisa menjadi boncenger adalah mereka dapat memijakkan kaki di foostep belakang motor. Batas minimal untuk anak-abak menjadi boncenger adalah usia 12 tahun, di mana mereka sudah paham serta mengerti akan hal resiko yang terjadi dan dapat melindungi diri dari kecelakaan.

Jadi, berfikirlah sebelum bertindak dalam melakukan apapun, dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya.