5 Negara yang Menyelamatkan Bumi: Penghasil Oksigen Terbesar!
- Pexels: @Kelly
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi –Hutan hujan adalah ekosistem hijau yang kaya akan kehidupan, dengan pepohonan tinggi dan curah hujan melimpah sepanjang tahun. Sebagai rumah bagi lebih dari setengah spesies tumbuhan dan hewan di dunia, hutan ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan bumi. Selain menjadi habitat yang luar biasa, hutan hujan juga membantu mengatur iklim global dengan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan uap air untuk pembentukan awan. Inilah alasan mengapa hutan hujan disebut sebagai paru-paru dunia. Berikut adalah negara-negara dengan hutan hujan terbesar yang berperan penting dalam menjaga bumi!
1. Brazil
Hutan hujan Amazon menjadi yang terbesar di dunia, membentang luas di Amerika Selatan dan menjadi rumah bagi ekosistem yang luar biasa beragam. Sungai Amazon, dengan debit air terbesar di dunia, menjadi sumber kehidupan bagi hutan ini. Melansir dari World Rainforest, Amazon menjadi rumah bagi 30% spesies dunia, termasuk 40.000 jenis tumbuhan, 16.000 spesies pohon, serta ribuan jenis ikan, burung, mamalia, amfibi, dan reptil. Keanekaragaman hayatinya menjadikannya ekosistem darat terkaya di planet ini.
2. Republik Demokratik Kongo
Sungai Kongo, sungai terbesar kedua di dunia berdasarkan volume air, mengalir melalui Cekungan Kongo seluas 3,7 juta km² yang dipenuhi hutan hujan dan rawa subur. Melansir dari World Rainforest, Hutan hujan Kongo, terbesar kedua di dunia, menjadi rumah bagi lebih dari 600 spesies pohon dan 10.000 spesies hewan, termasuk gajah hutan, gorila, simpanse, dan macan tutul. Keanekaragaman hayati yang luar biasa ini menjadikan Kongo salah satu ekosistem paling penting di Afrika.
3. Indonesia
Melansir dari Profauna, Kalimantan memiliki hutan hujan tropis seluas 40,8 juta hektar pada awal 2000-an, berperan penting dalam menyerap karbon dioksida dan menjaga keanekaragaman hayati. Sayangnya, deforestasi terus mengancam akibat penebangan liar dan ekspansi perkebunan kelapa sawit. Dalam periode 2000–2005, Indonesia kehilangan 1,8 juta hektar hutan per tahun, bahkan lebih dari 7 juta hektar hilang pada 1997. Akibatnya, satwa langka seperti orangutan, bekantan, dan beruang madu perlahan akan kehilangan habitatnya. Jika terus mengalami deforestasi, Kalimantan bisa kehilangan kekayaan alamnya yang tak ternilai.