Diri Sendiri Juga Perlu Diperhatikan! Atasi Kebiasaan Mengabaikan Perasaan
- Pexels: @Andre Furtado
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tuntutan, kita seringkali terlalu fokus pada pekerjaan, tanggung jawab, dan kebutuhan orang lain, sehingga mengabaikan perasaan dan kebutuhan diri sendiri. Kebiasaan mengabaikan perasaan diri sendiri dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan emosional kita. Artikel ini akan membahas mengapa kita cenderung mengabaikan perasaan diri sendiri, dampak negatifnya, dan cara-cara untuk mengatasinya, serta mulai lebih peka dan peduli pada diri sendiri.
1. Mengapa Kita Sering Mengabaikan Perasaan Diri Sendiri?
Tuntutan sosial dan budaya: Kita seringkali diajarkan untuk mengutamakan kepentingan orang lain daripada diri sendiri.
Rasa tidak enakan: Kita mungkin merasa tidak enak atau bersalah jika menolak permintaan orang lain, meskipun itu berarti mengorbankan kebutuhan kita sendiri.
Takut dianggap egois: Kita mungkin takut dianggap egois jika kita memprioritaskan diri sendiri.
Kurangnya self-awareness: Kita mungkin tidak menyadari atau tidak memahami perasaan kita sendiri.
Kebiasaan: Kita mungkin sudah terbiasa mengabaikan perasaan diri sendiri sehingga menjadi kebiasaan.
2. Dampak Negatif Mengabaikan Perasaan Diri Sendiri:
Stres dan kecemasan: Mengabaikan perasaan diri sendiri dapat menyebabkan stres kronis, kecemasan, dan bahkan depresi.
Keletihan emosional (burnout): Anda mungkin merasa lelah secara emosional dan kehilangan motivasi.
Sulit membuat keputusan: Jika Anda tidak tahu apa yang Anda rasakan, Anda akan kesulitan membuat keputusan yang tepat untuk diri sendiri.
Hubungan yang tidak sehat: Mengabaikan perasaan diri sendiri dapat membuat Anda terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau toxic.
Rendahnya self-esteem: Anda mungkin merasa tidak berharga atau tidak pantas mendapatkan kebahagiaan.
3. Cara Mengatasi Kebiasaan Mengabaikan Perasaan Diri Sendiri:
Tingkatkan self-awareness: Luangkan waktu setiap hari untuk merenungkan perasaan Anda. Apa yang Anda rasakan? Mengapa Anda merasa seperti itu?
Belajar mengenali dan mengekspresikan perasaan Anda: Jangan memendam perasaan Anda. Cobalah untuk mengekspresikannya dengan cara yang sehat, misalnya dengan berbicara dengan orang yang Anda percaya, menulis jurnal, atau melakukan aktivitas kreatif.
Tetapkan batasan yang jelas: Belajarlah untuk mengatakan "tidak" pada permintaan atau tuntutan yang akan mengorbankan kebutuhan atau perasaan Anda.
Prioritaskan diri sendiri: Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda sukai dan membuat Anda bahagia.
Praktikkan self-compassion: Bersikaplah baik dan penuh kasih sayang pada diri sendiri, terutama saat Anda sedang mengalami masa sulit.
Cari bantuan profesional: Jika Anda merasa kesulitan mengatasi kebiasaan mengabaikan perasaan diri sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor.
Mengatasi kebiasaan mengabaikan perasaan diri sendiri adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosional Anda. Dengan belajar untuk lebih peka dan peduli pada diri sendiri, Anda dapat membangun hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri dan orang lain, serta menjalani hidup yang lebih bahagia dan bermakna. Ingatlah, Anda berhak untuk merasa bahagia dan terpenuhi.