Bukan Sekadar Kata: 5 Cara Membiasakan Anak Bersyukur Sejak Dini

Ilustrasi anak yang pandai bersyukur
Sumber :
  • Foto oleh Yan Krukau: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-perempuan-kaum-wanita-hadiah-6210262/

Parenting, VIVA Banyuwangi –Bayangkan ini: seorang anak mendapatkan mainan baru. Dia senang, tapi hanya sebentar. Besoknya, dia meminta mainan lain — lebih besar, lebih bagus. Apakah ini salah anak? Tidak sepenuhnya. Anak-anak masih belajar memahami dunia, dan di sinilah peran kita sebagai orang tua atau pendidik sangat penting: mengajarkan arti syukur.

Stop Perang Saudara! 6 Cara Jitu Mengelola Konflik Kakak-Adik di Rumah

Rasa syukur bukan hanya soal berterima kasih saat mendapat hadiah. Ini tentang membangun pola pikir positif, menghargai hal-hal kecil, dan merasa cukup meski hidup tak selalu sempurna. Anak yang terbiasa bersyukur cenderung lebih bahagia, rendah hati, dan punya empati tinggi. Nah, bagaimana caranya membangun kebiasaan ini sejak dini? Simak 5 tips praktis berikut!

1. Jadilah Role Model yang Bersyukur

Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka belajar lebih banyak dari apa yang kita lakukan daripada apa yang kita katakan. Maka, tunjukkan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari.

2. Ajarkan Anak Melihat Kebaikan dalam Hal Kecil

Stop Kebiasaan Anak Berbohong! Ini 7 Cara Jitu Agar Anak Jujur Tanpa Takut

Banyak anak (dan orang dewasa!) hanya bersyukur saat mendapat sesuatu yang besar atau luar biasa. Yuk, ajarkan anak bahwa hal kecil pun layak disyukuri. Latih anak untuk menyebutkan 3 hal yang ia syukuri setiap malam sebelum tidur. Ini membentuk pola pikir positif dan membantu anak melihat sisi baik dalam segala hal.

3. Ajak Anak Berbagi dengan Orang Lain

Rasa syukur akan tumbuh lebih kuat saat anak belajar berbagi. Berikan pemahaman bahwa ada banyak orang di luar sana yang mungkin tidak seberuntung kita.

Bukan Manja, Tapi Mandiri! 6 Tips Jitu Ajari Anak Pekerjaan Rumah Tangga

Saat anak melihat betapa bahagianya orang lain menerima bantuan, ia akan lebih menghargai apa yang dimilikinya.

4. Hindari Memberi Semua Keinginan Anak

Memberikan segala yang anak minta bukanlah cara terbaik untuk membuatnya bahagia. Justru sebaliknya, ini bisa membuat anak sulit menghargai sesuatu karena semuanya terasa 'terlalu mudah'.

Anak yang belajar menunggu dan berusaha akan lebih menghargai apa yang didapatkan.

5. Bantu Anak Mengelola Kekecewaan 

Tidak semua hal dalam hidup berjalan sesuai keinginan. Anak juga perlu belajar menerima kegagalan atau kekecewaan dengan hati yang lapang. Ini bagian penting dari rasa syukur: tetap bersyukur meski situasi tak sesuai harapan.

Anak yang terbiasa mengelola kekecewaan dengan baik akan tumbuh lebih tangguh dan tetap bersyukur meski di tengah kesulitan.

 Yuk, Bangun Generasi yang Lebih Bersyukur!

Membiasakan rasa syukur pada anak sejak dini bukan hanya membuat mereka lebih bahagia, tapi juga membangun karakter positif yang akan bertahan seumur hidup. Anak-anak yang tumbuh dengan rasa syukur cenderung lebih ramah, mudah berempati, dan mampu menghadapi tantangan dengan lebih baik.

Sekarang berbuatlah!

Sekarang giliran kita! Yuk, mulai terapkan tips-tips di atas. Jangan menunggu anak lebih besar. Mulailah dari hari ini — bahkan dari hal sekecil apa pun. Ingat, perubahan besar dimulai dari langkah kecil.

Apakah kamu punya cara unik mengajarkan rasa syukur pada anak? Bagikan di kolom komentar ya, siapa tahu bisa menginspirasi orang tua lain!