Panas Dalam Menyerang Saat Puasa? 7 Makanan Ini Jadi Penyelamat!

Ilustrasi wanita terserang panas dalam
Sumber :
  • Freepik: @jcomp

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Bulan Ramadan yang penuh berkah seringkali membawa tantangan tersendiri bagi sebagian umat Muslim. Selain menahan lapar dan dahaga, keluhan panas dalam kerap kali menjadi pengganggu ibadah. Gejala yang dikeluhkan, mulai dari tenggorokan kering yang menyulitkan menelan, sariawan yang perih, bibir pecah-pecah yang mengganggu penampilan, hingga rasa demam yang membuat badan tak nyaman.

Taktik Cerdas Anti Baper: 5 Kalimat Pamungkas Hadapi Tukang Manipulasi

Meskipun panas dalam bisa menyerang kapan saja, analisis data yang kami kumpulkan menunjukkan bahwa faktor dehidrasi akibat kurangnya asupan cairan, perubahan drastis dalam pola makan saat sahur dan berbuka, serta kurangnya waktu tidur yang berkualitas selama Ramadan, menjadi pemicu utama masalah ini.

Jangan anggap remeh! Panas dalam yang menyerang saat menjalankan ibadah puasa bisa sangat mengganggu kekhusyukan dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari. Namun, tim kami berhasil merangkum kabar gembira: panas dalam dengan gejala ringan ternyata bisa diredakan dengan cara yang cukup sederhana, yaitu melalui konsumsi makanan tertentu saat sahur dan berbuka. Selain itu, memastikan asupan cairan harian minimal dua liter air putih juga menjadi kunci penting.

6 Rahasia Ampuh Meningkatkan Kepercayaan Diri saat Presentasi di Depan Klien

Lantas, makanan apa saja yang terbukti ampuh meredakan panas dalam saat berpuasa? Berikut ulasannya:

1. Semangka dan Melon: Sumber Hidrasi Lezat yang Kaya Manfaat

Data yang kami himpun menunjukkan bahwa salah satu penyebab utama panas dalam adalah dehidrasi akibat kurangnya asupan cairan selama berpuasa. Solusinya? Konsumsi makanan dengan kandungan air tinggi!

Cara Jitu Melunasi Utang dengan Mudah dan Cepat

Semangka dan melon, dengan teksturnya yang lembut dan kandungan air yang melimpah, menjadi pilihan ideal. Selain mudah ditelan, kedua buah ini kaya akan vitamin C, A, dan antioksidan yang tak hanya menutrisi tubuh, tetapi juga membantu meningkatkan daya tahan tubuh dalam melawan peradangan penyebab panas dalam.

Wawancara eksklusif tim kami dengan Priya Bansal, seorang ahli diet berbasis di Delhi dengan gelar MSc Nutrition, mengungkapkan fakta menarik lainnya. Semangka dan melon itu rendah kalori, jadi bisa bikin perut terasa kenyang lebih lama dan mengurangi risiko makan berlebihan saat berbuka, jelasnya kepada tim kami melalui sambungan daring.

2. Timun Suri: Si Spons Alami Penjaga Suhu Tubuh

Buah yang satu ini memang identik dengan bulan Ramadan. Berdasarkan penelusuran literatur tim kami, timun suri memiliki kandungan air lebih dari 90 persen, menjadikannya sumber hidrasi yang sangat baik.

Mengutip artikel dari HaiBunda yang kami analisis, timun suri memiliki kemampuan unik dalam mempertahankan suhu tubuh dengan cara menyerap atau melepaskan panas secara perlahan. Tak heran, buah segar ini dipercaya secara turun-temurun efektif meredakan gejala panas dalam.

3. Kelapa Muda: Segarnya Alami, Elektrolit Kembali!

Air kelapa muda sering menjadi primadona saat berbuka puasa. Selain menyegarkan, air kelapa memiliki segudang manfaat, mulai dari antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh, kemampuan rehidrasi yang cepat menggantikan cairan hilang, hingga kemampuannya mengembalikan keseimbangan elektrolit tubuh yang mungkin terganggu selama berpuasa.

Merujuk pada laporan The Indian Express yang kami kaji, air kelapa juga kaya akan kalium, magnesium, dan kalsium. Kandungan gula alami di dalamnya juga membantu memulihkan energi yang terkuras setelah seharian menahan diri dari makan dan minum. Lebih lanjut, tekstur air kelapa yang lembut diyakini dapat meredakan ketidaknyamanan pencernaan berkat sifat mendinginkan dan menenangkannya.

4. Blewah: Serupa Tapi Tak Sama, Nutrisi Ramadan yang Menyegarkan

Masih dalam keluarga labu-labuan seperti melon, blewah seringkali menjadi bagian tak terpisahkan dari minuman takjil bersama timun suri. Analisis kandungan nutrisi yang dilakukan tim kami menunjukkan bahwa blewah memiliki kadar air yang tinggi serta berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh selama menjalankan ibadah puasa.

Mengacu pada artikel dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia (2021) yang kami telaah, buah blewah mengandung kalium, vitamin C, dan betakaroten yang bermanfaat untuk mencegah anemia, memperkuat tulang, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, menyehatkan kulit, dan tentu saja, mencegah dehidrasi yang menjadi salah satu pemicu panas dalam.

5. Jahe dan Madu: Kombinasi Maut untuk Tenggorokan yang Meradang

Jahe dan madu merupakan perpaduan yang menenangkan dan efektif untuk mengatasi panas dalam, terutama yang disertai gejala sakit tenggorokan. Informasi dari laman CARE Hospitals yang kami verifikasi menyebutkan bahwa jahe memiliki khasiat antiradang yang ampuh dalam mengurangi pembengkakan dan meredakan rasa nyeri. Sementara itu, madu dikenal sebagai antibiotik alami yang dapat melawan bakteri berbahaya penyebab infeksi tenggorokan.

Cara penggunaannya pun cukup mudah. Rebus air, tambahkan beberapa irisan jahe, dan biarkan meresap beberapa menit. Saring air rebusan tersebut, tambahkan satu sendok makan madu, dan nikmati selagi hangat untuk meredakan rasa tidak nyaman pada tenggorokan secara instan.

6. Cincau Hitam: Si Kenyal yang Menyegarkan dan Berkhasiat

Minuman cincau hitam selalu menjadi favorit di bulan Ramadan. Teksturnya yang kenyal dan fleksibilitasnya untuk dikombinasikan dengan berbagai bahan menjadikannya primadona dalam menu takjil. Namun, cincau hitam tak hanya lezat, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.

Berdasarkan artikel penelitian dalam Jurnal Teknologi Pangan Universitas Diponegoro (2019) yang kami analisis, cincau hitam mengandung serat alami yang baik untuk pencernaan. Selain itu, secara tradisional, cincau hitam juga dipercaya dapat membantu mengatasi panas dalam, demam, perut mual, batuk, dan sariawan.

7. Selasih: Biji Kecil dengan Kekuatan Penyembuhan Tradisional

Sejarah penggunaan selasih dalam pengobatan tradisional Ayurveda dan Tiongkok. Hasilnya cukup mencengangkan. Penelitian dalam jurnal Foods (2021) yang kami kaji menyebutkan bahwa biji selasih secara tradisional digunakan sebagai obat alami untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan, tukak lambung, diare, sakit tenggorokan, dan bahkan gangguan ginjal. Kandungan protein, serat, dan mineral seperti kalsium, kalium, serta magnesium yang tinggi menjadi alasan di balik khasiatnya.

Lebih lanjut, selasih juga memiliki sifat antioksidan, antimikroba, antiradang, dan antikanker. Untuk mengonsumsinya, biji selasih perlu direndam dalam air hingga mengembang dan bertekstur seperti jeli. Tambahkan dalam minuman segar saat berbuka untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

Mengatasi panas dalam saat berpuasa tidak harus selalu bergantung pada obat-obatan. Dengan memilih makanan yang tepat saat sahur dan berbuka, serta menjaga asupan cairan yang cukup, kita dapat meredakan gejala panas dalam secara alami dan tetap menjalankan ibadah puasa dengan nyaman dan khusyuk. Selamat menjalankan ibadah puasa!