Cara Mengetahui Perbedaan Laptop Original dan Rekondisi: Panduan Cermat Sebelum Membeli

Ilustrasi Laptop
Sumber :
  • Freepik: freepik

Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – Membeli laptop, baik baru maupun bekas, membutuhkan ketelitian agar Anda mendapatkan produk yang sesuai dengan ekspektasi dan budget. Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah laptop rekondisi yang dijual sebagai laptop baru. Laptop rekondisi adalah laptop bekas yang diperbaiki dan diperbarui agar terlihat seperti baru. Artikel ini akan membahas cara mengetahui perbedaan antara laptop original dan rekondisi, sehingga Anda bisa terhindar dari kerugian.

1. Periksa Kondisi Fisik Laptop Secara Detail

Jangan Panik, Tips Menenangkan Bayi Menangis Dan Ketahui Penyebabnya

Bodi: Laptop original (baik baru maupun bekas yang terawat) biasanya memiliki bodi yang mulus, tanpa goresan, penyok, atau retakan yang signifikan. Perhatikan juga apakah ada bagian yang renggang atau tidak presisi.

Segel: Periksa apakah ada segel vendor atau toko yang masih utuh. Segel yang rusak atau hilang bisa mengindikasikan bahwa laptop pernah dibongkar.

Liburan Seru, Dompet Aman! 6 Taktik Jitu Atur Budget Anti Boncos

Baut: Perhatikan baut-baut pada laptop. Baut yang sudah aus atau tidak asli bisa menjadi tanda bahwa laptop pernah dibongkar.

Keyboard dan Touchpad: Coba ketik beberapa kalimat dan gunakan touchpad. Pastikan tombol-tombol keyboard berfungsi dengan baik dan tidak ada yang macet. Touchpad juga harus responsif dan presisi.

Siap Maraton Drakor Saat Libur Lebaran? Ini 4 Judul Baru yang Wajib Masuk List Tontonanmu di Bulan April!

Layar: Periksa apakah ada goresan, retakan, dead pixel, atau shadow pada layar. Nyalakan laptop dan perhatikan apakah ada perubahan warna atau tampilan yang tidak normal.

2. Cek Spesifikasi dan Software

Cek Spesifikasi di Sistem: Bandingkan spesifikasi yang tertera di dus, stiker, atau website resmi vendor dengan spesifikasi yang tertera di sistem operasi laptop. Anda bisa mengeceknya di bagian "System" atau "About" pada pengaturan laptop.

Software Bawaan: Laptop original biasanya dilengkapi dengan software bawaan dari vendor. Periksa apakah software-software tersebut terinstal dengan baik.

Cek Hard Disk (Untuk Laptop Bekas): Periksa kondisi hard disk menggunakan software seperti CrystalDiskInfo atau HD Tune. Perhatikan parameter seperti Power On Hours (berapa lama laptop sudah digunakan) dan Health Status.

3. Cek Nomor Seri dan IMEI

Nomor Seri: Cek nomor seri laptop dan cocokkan dengan yang tertera di dus atau di website resmi vendor.

IMEI (Untuk Laptop dengan Slot Kartu SIM): Jika laptop memiliki slot kartu SIM, cek IMEI-nya dengan menekan *#06# pada menu panggilan. Cocokkan nomor IMEI yang muncul di layar dengan nomor IMEI yang tertera di dus atau di body belakang laptop.

4. Periksa Garansi

Laptop Baru: Pastikan laptop memiliki garansi resmi dari vendor. Cek masa berlaku garansi dan apa saja yang dicakup oleh garansi tersebut.

Laptop Bekas: Tanyakan kepada penjual apakah laptop masih memiliki garansi. Jika ada, minta bukti garansi (kartu garansi dan nota pembelian).

5. Beli di Tempat Terpercaya

Belilah laptop di toko resmi atau reseller terpercaya. Hindari membeli laptop dari sumber yang tidak jelas atau menawarkan harga yang terlalu murah.

Dengan memperhatikan tips-tips di atas, Anda bisa membedakan antara laptop original dan rekondisi, serta meminimalkan risiko mendapatkan laptop bekas yang bermasalah. Teliti sebelum membeli adalah kunci untuk mendapatkan laptop yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan Anda.