5 Sisi Gelap 'Cancel Culture' di Dunia Hiburan, Antara Keadilan dan Kebencian
- Freepik: freepik
4. Ruang Diskusi yang Tertutup, Dialog yang Musnah:
Cancel culture menciptakan atmosfer di mana setiap orang takut untuk berbicara. Ada rasa takut salah bicara atau berbeda pendapat, lalu jadi sasaran kemarahan netizen. Ruang untuk berdialog dan berdiskusi sehat jadi tertutup. Akibatnya, kita sulit mencapai pemahaman bersama.
5. Kesehatan Mental yang Terancam, Dampak Jangka Panjang:
Menjadi target cancel culture bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental seseorang. Tekanan, hujatan, dan isolasi sosial bisa menyebabkan depresi, kecemasan, bahkan pikiran untuk mengakhiri hidup. Dampak jangka panjangnya bisa sangat mengerikan.
Cancel culture memang bisa menjadi alat untuk menegakkan keadilan dan menekan perilaku yang salah. Namun, kita harus berhati-hati dalam menggunakannya. Jangan sampai kita melupakan prinsip-prinsip kemanusiaan seperti empati, proporsi, dan keadilan. Keadilan sejati dicapai dengan dialog, bukan dengan kebencian dan pembatalan. Mari kita gunakan kekuatan media sosial untuk hal yang lebih baik!