Sewu Dino: Kutukan Santet yang Mencekam, Kisah Kelam Perjanjian Seribu Hari
- Istimewa
Gaya Hidup, VIVA Banyuwangi – "Sewu Dino" hadir sebagai film horor Indonesia yang sukses mengaduk-aduk emosi penonton dengan teror santet yang mencekam. Film ini, yang diadaptasi dari utas viral karya SimpleMan, mengisahkan tentang Sri, seorang perempuan muda yang terjebak dalam ritual mistis mengerikan selama seribu hari.
Sri, yang diperankan dengan apik oleh Mikha Tambayong, menerima tawaran pekerjaan dengan gaji menggiurkan dari keluarga Atmojo. Namun, ia tidak menyadari bahwa pekerjaan tersebut melibatkan ritual "mbasuh sedo", yaitu memandikan Dela Atmojo (Gisellma Firmansyah), seorang gadis yang terkena kutukan santet Sewu Dino. Sri harus menjalani ritual ini bersama dua perempuan lain, Erna (Givina) dan Dini (Agla Artalidia), di sebuah gubuk terpencil di tengah hutan.
Selama seribu hari, mereka harus menghadapi teror mengerikan dari santet Sewu Dino yang merasuki Dela. Mereka tidak hanya berjuang untuk bertahan hidup, tetapi juga berusaha mengungkap misteri di balik kutukan tersebut dan mencari cara untuk mematahkannya.
"Sewu Dino" tidak hanya menyajikan adegan-adegan horor yang menegangkan, tetapi juga mengeksplorasi tema-tema seperti kepercayaan, pengorbanan, dan persahabatan. Film ini berhasil membangun atmosfer mencekam yang membuat penonton terus tegang sepanjang film.
Kimo Stamboel, sutradara film ini, sekali lagi membuktikan kepiawaiannya dalam meramu cerita horor yang berkualitas. Ia berhasil menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan teknik sinematografi modern, menciptakan pengalaman menonton yang unik dan tak terlupakan.
"Sewu Dino" adalah film horor yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan tentang kekuatan kepercayaan dan dampak mengerikan dari ilmu hitam. Film ini berhasil menyajikan horor yang tidak hanya mengandalkan jump scare, tetapi juga membangun ketegangan melalui alur cerita yang kuat dan akting para pemain yang memukau.