Satu Keluarga di Jember Milih Tinggal di Hutan, Tanpa Aliran Listrik  

Rumah Sekeluarga di Jember yang tinggal di hutan tanpa aliran listrik
Sumber :
  • Sugianto

 

Cara Dapatkan Tiket JFC Melalui Situs Resmi, Awas Penipuan!

Jember, VIVA Banyuwangi – Salah satu keluarga di Jember memilih tinggal di hutan, yang tanpa ada aliran listrik.

Keluarga tersebut yakni, Bapak Suri Madin (100) asal Desa Karang Bayat, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember.

Diduga Akibat Putung Rokok, 1 Nyawa Menjadi Korban

Pria yang akrab disapa Suri itu, tinggal bersama dengan anak ketiganya, menantu perempuan dan dua cucunya.

Suri sendiri memiliki tiga anak, namun anak pertama dan kedua tinggal di tempat lainnya.

Awas! Truk Muatan Tebu Terguling, Jalur Gumitir Sempat Lumpuh Total

Untuk kebutuhan sehari-hari, Suri bergatung kehidupannya kepada anak ketiganya. Karena saat ini kondisinya sudah tidak bisa bekerja dan istrinya sudah meninggal dunia beberaa tahun yang lalu.

Video sekelurga Suri sekeluarga sempat viral karena tinggal di hutan selama 12 tahunan, dan tanpa adanya aliran listrik.

Untuk lampu penerangan jika malam hari, menggunakan minyak tanah atau lampu minyak.

“Istri saya sudah meninggal, dan yang merawat sekarang anak saya,” kata Suri Madin, seperti yang disampaikan dalam video.

Untuk menuju rumah Suri, hanya bisa dengan kendaraan roda dua atau sepeda motor, karena jalannya setapak dan tanah.

Kurang lebih sekitar 5 atau 7 kilometer menuju rumah Bapak Suri, dan harus melintasi hutan yang penuh dengan pepohonan kopi, pisang dan pinus.

“Kalau listrik tidak ada, jadi pakai minyak tanah lampunya,” ucapnya.

Sedangan kondisi rumah Bapak Suri yang berada di hutan itu, terbuat dari kayu dan berdinding asbes.

Untuk kebutuhan air tidak bingung, karena berdekatan dengan sungai dan untuk air bersih terdapat sungai kecil.

Sementara itu, Hengky Lukman (36) salah satu pengunggah video mengaku sangat prihatin dengan kondisi yang dialami Suri sekeluarga.

“Menuju ke lokasi sekitar 5 hingga 7 kilometer. Termasuk cucunya untuk menuju ke sekolah juga,” kata pria asal Kelurahan Slawu, Kecamatan Patrang, Senin (3/7/2023).

Menurut Hengky, Bapak Suri pernah mendapat bantuan dari salah satu komunitas Facebook, namun dari pemerintah informasinya masih belum.

“Kalau pemerintah belum ada. Kalau KK (Kartu Keluarga) dan KTP semuanya ada,” ungkapnya.