Asam Keueng: Lebih dari Sekadar Rasa, Mengungkap Jejak Sejarah dan Mistis Kuliner Aceh yang Mendunia

Asam Keueng Aceh Lebih dari Sekadar Rasa
Sumber :
  • RRI

Kuliner, VIVA Banyuwangi –Indonesia, negeri yang kaya akan ragam budaya dan kuliner, menyimpan segudang cita rasa otentik yang menggugah selera.

Meulaboh, Surga Kuliner Tradisional Aceh yang Menggugah Selera

Adalah Asam Keueng, hidangan gulai ikan khas Aceh yang menawarkan perpaduan rasa asam, pedas, dan gurih yang mengundang decak kagum.

Lebih dari sekadar kenikmatan rasa, Asam Keueng juga sarat akan nilai-nilai filosofi, sejarah, bahkan dibumbui dengan sentuhan mistis dan legenda yang menarik untuk diungkap.

Kenikmatan yang Menggoda Selera

Lhok Geudong: Pesona Pantai, Bisikan Ombak, dan Jejak Mistis di Ujung Barat Aceh

Asam Keueng, atau dalam bahasa Indonesia berarti "asam pedas", merupakan hidangan berkuah yang didominasi oleh rasa asam dari belimbing sayur dan asam sunti, serta pedas dari cabai.

"Kuah asamnya yang segar dan pedasnya yang nendang bikin nagih!", ungkap seorang penikmat Asam Keueng.

Boh Rom-Rom: Kelezatan Manis yang Menyimpan Sejuta Cerita di Aceh

Keunikan rasa ini berasal dari perpaduan bumbu rempah khas Aceh seperti kunyit, jahe, bawang merah, dan bawang putih, yang dihaluskan dan dimasak bersama ikan, belimbing sayur, serta cabai hijau.

Filosofi di Balik Semangkuk Asam Keueng

Seperti kebanyakan kuliner tradisional Indonesia, Asam Keueng juga memiliki filosofi mendalam.

Rasa asam dan pedas yang dominan melambangkan dinamika kehidupan masyarakat Aceh yang keras dan penuh perjuangan.

Namun, di balik rasa asam dan pedas tersebut, terdapat rasa gurih yang menyatu dan menciptakan harmoni, menggambarkan semangat kebersamaan dan gotong royong masyarakat Aceh.

Menelusuri Jejak Sejarah Asam Keueng

Asal-usul Asam Keueng tidak dapat dilepaskan dari sejarah panjang masyarakat Aceh.

Beberapa sejarawan berpendapat bahwa hidangan ini telah ada sejak masa Kerajaan Aceh Darussalam.

"Asam Keueng merupakan salah satu hidangan yang disajikan untuk para bangsawan dan tamu kerajaan," ujar seorang sejarawan Aceh.

Keberadaan rempah-rempah seperti kunyit dan jahe yang menjadi bumbu utama Asam Keueng juga menunjukkan pengaruh budaya India dan Arab yang masuk ke Aceh melalui jalur perdagangan.

Mitos dan Legenda yang Menyelimuti Asam Keueng

Selain sejarah, Asam Keueng juga dibumbui dengan mitos dan legenda yang berkembang di masyarakat Aceh.

Konon, aroma harum Asam Keueng dipercaya dapat mengusir roh jahat. Ada pula legenda yang menceritakan bahwa Asam Keueng merupakan hidangan kesukaan para pejuang Aceh di masa lalu.

"Mereka percaya bahwa Asam Keueng dapat memberikan kekuatan dan semangat juang," tutur seorang tetua adat di Aceh.

Resep dan Cara Pembuatan Asam Keueng

Meskipun terkesan rumit, membuat Asam Keueng sebenarnya cukup mudah. Berikut resep dan cara pembuatannya:

Bahan-bahan

- 1 kg ikan tongkol, bersihkan dan potong-potong

- 6 buah belimbing sayur, belah memanjang

- 5 buah cabai hijau besar, potong serong

- 1 buah jeruk nipis, ambil airnya

- 10 buah asam sunti (belimbing wuluh yang dikeringkan)

- Air secukupnya

- Garam secukupnya

- Minyak goreng secukupnya

Bumbu Halus

- 6 siung bawang merah

- 4 siung bawang putih

- 1 ruas jari jahe

- 1 ruas jari kunyit

- 1 sendok teh ketumbar

- 5 buah cabai merah keriting

- 3 buah cabai rawit merah (optional)

Cara Pembuatan

1. Tumis bumbu halus hingga harum.

2. Masukkan ikan, aduk hingga berubah warna.

3. Tambahkan air, belimbing sayur, cabai hijau, dan asam sunti.

4. Masak hingga ikan matang dan kuah mendidih.

5. Beri garam dan air jeruk nipis.

6. Angkat dan sajikan.

Eksistensi Asam Keueng di Era Modern

Meskipun zaman terus berkembang, Asam Keueng tetap eksis dan menjadi salah satu ikon kuliner Aceh.

"Asam Keueng adalah warisan kuliner nenek moyang yang harus kita lestarikan," ujar seorang pemilik restoran Asam Keueng di Banda Aceh.

Kini, Asam Keueng tidak hanya dapat dinikmati di rumah makan tradisional, tetapi juga di restoran modern dan hotel berbintang.

Bahkan, beberapa chef berinovasi dengan menghadirkan Asam Keueng dalam tampilan modern tanpa menghilangkan cita rasa aslinya.

Asam Keueng: Mengangkat Citra Pariwisata Aceh

Kepopuleran Asam Keueng juga turut berperan dalam mendorong sektor pariwisata Aceh.

Banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang ke Aceh khusus untuk mencicipi hidangan legendaris ini.

"Saya datang ke Aceh karena penasaran dengan Asam Keueng. Rasanya benar-benar unik dan enak!", ungkap seorang wisatawan asal Malaysia.

Asam Keueng bukan hanya sekadar hidangan pelepas lapar, tetapi juga cerminan kekayaan budaya dan sejarah masyarakat Aceh.

Kenikmatan rasa, filosofi, mitos, dan legenda yang menyelimuti Asam Keueng menjadikan kuliner ini semakin istimewa.

Dengan melestarikan dan mempromosikan Asam Keueng, kita turut menjaga warisan budaya Indonesia agar tetap lestari.