Bika: Sepotong Surga Tersembunyi di Tanah Rencong

Bika, Sepotong Surga Tersembunyi di Tanah Rencong
Sumber :
  • Istimewa

Kuliner, VIVA Banyuwangi –Bika, kue tradisional khas Aceh, mungkin tak sepopuler mie Aceh atau kopi Gayo. Namun, di balik kesederhanaannya, tersimpan kekayaan rasa, filosofi, dan sejarah yang mengakar kuat dalam budaya masyarakat Aceh.

Kenikmatan yang Menggoda Selera

Sensasi Pedas Mie Kerrang Amponteeh: Mengungkap Misteri Kuliner Aceh yang Bikin Ketagihan!

Bayangkan, tekstur lembut yang lumer di mulut berpadu dengan rasa manis yang pas dan aroma kelapa yang menggugah selera.

Itulah Bika, kue panggang yang terbuat dari tepung terigu, gula, santan, dan kelapa parut.

Asam Keueng: Lebih dari Sekadar Rasa, Mengungkap Jejak Sejarah dan Mistis Kuliner Aceh yang Mendunia

Adonan yang sederhana ini kemudian dipanggang dalam cetakan khusus di atas bara api hingga matang sempurna.

Proses pemanggangan inilah yang memberi Bika cita rasa khas: sedikit gosong di bagian pinggir dan aroma asap yang menguar.

Kopi Sanger: Legenda Rasa yang Tak Lekang Waktu di Meulaboh, Aceh

Ada pula varian Bika dengan tambahan telur yang membuatnya semakin kaya rasa.

Lebih dari Sekedar Kue Filosofi dan Mistis

Di Aceh, Bika bukan sekadar makanan. Ia hadir dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, kenduri, dan peringatan hari besar keagamaan.

Bentuknya yang bundar melambangkan kesatuan dan kebersamaan, sementara proses pemanggangannya di atas bara api menyimbolkan perjuangan dan ketahanan.

Tak hanya itu, Bika juga diyakini memiliki unsur mistis. Konon, aroma Bika yang harum dapat mengundang roh halus dan membawa keberuntungan.

Beberapa masyarakat bahkan menggunakan Bika sebagai sesaji dalam ritual tertentu.

Menelusuri Jejak Sejarah Bika

Asal-usul Bika di Aceh masih menjadi misteri. Ada yang mengatakan, Bika dibawa oleh pedagang dari Minangkabau, Sumatera Barat.

Ada pula yang meyakini, Bika merupakan kreasi masyarakat Aceh sendiri yang terinspirasi dari kue serupa di daerah lain.

Terlepas dari asal-usulnya, Bika telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Aceh.

Resepnya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi, menjaga eksistensi Bika hingga kini.

Resep dan Cara Pembuatan Bika Aceh

Bahan-bahan

- 250 gram tepung terigu

- 200 gram gula pasir

- 1 butir telur ayam

- 400 ml santan kental

- 100 gram kelapa parut

- 1/2 sendok teh garam

- 1/2 sendok teh vanili bubuk

Cara Pembuatan

1. Campur tepung terigu, gula pasir, telur, santan, kelapa parut, garam, dan vanili bubuk dalam wadah. Aduk rata hingga tidak ada gumpalan.

2. Panaskan cetakan Bika di atas bara api.

3. Tuang adonan ke dalam cetakan hingga 3/4 penuh.

4. Panggang Bika hingga matang dan berwarna kecoklatan. Angkat dan sajikan.

Eksistensi Bika di Era Modern

Meskipun zaman telah berubah, Bika tetap bertahan di tengah gempuran kuliner modern.

Di pasar-pasar tradisional, kita masih bisa menemukan penjual Bika yang setia mempertahankan resep dan cara pembuatan tradisional.

Namun, Bika juga beradaptasi dengan zaman. Kini, banyak modifikasi Bika dengan berbagai varian rasa dan topping, seperti cokelat, keju, dan pandan.

Lestarikan Warisan Kuliner Leluhur

Bika adalah bukti kekayaan kuliner Indonesia, khususnya Aceh.

Mari lestarikan warisan leluhur ini dengan terus menikmati dan memperkenalkan Bika kepada generasi muda.