Viral Miyakonojo, Surat Berbahasa Jawa dari Pemerintah Kota Jepang Menggemparkan Dunia Maya

Surat berbahasa Jawa di Jepang
Sumber :
  • IG: @workinjepang.id

Viral, VIVA Banyuwangi –Sebuah video yang menghebohkan media sosial baru-baru ini telah membuka mata dunia tentang keberadaan komunitas pekerja Indonesia di Jepang, khususnya di kota Miyakonojo, Prefektur Miyazaki.

Kobold: Makhluk Mitologi Eropa yang Penuh Misteri dan Legenda

Video tersebut menampilkan seorang wanita yang terkejut menerima surat resmi dari pemerintah kota (shiyakusho) yang tidak hanya ditulis dalam bahasa Jepang dan Inggris, tetapi juga dalam bahasa Jawa.

"Dapat surat dari shiyakusho," ujar suara wanita dalam video tersebut, yang kemudian melanjutkan dengan nada takjub, "Bahasa Inggris, bahasa Jepang, ini terus Bahasa Vietnam, dan yang ini. Ini kenapa Bahasa Jawa. Orang Indonesia udah full dengan orang Jawa."

Susu Perah Terbuang Percuma, Peternak Pasuruan Merugi Milyaran Rupiah!

Fenomena ini menunjukkan betapa signifikannya kehadiran pekerja Indonesia, khususnya dari Jawa, di kota Miyakonojo.

Surat tersebut, yang bertuliskan "Iki dukungan urip kutho Miyakonojo" (Ini dukungan hidup kota Miyakonojo), menjadi bukti nyata upaya pemerintah setempat dalam mengakomodasi kebutuhan komunikasi warga asing yang tinggal di sana.

Status Siaga Gunung Marapi: Peningkatan Aktivitas Erupsi di Sumatera Barat, Waspadai Dampaknya!

Miyakonojo, sebuah kota di Prefektur Miyazaki dengan populasi sekitar 165.029 jiwa (data 2015), telah menjadi tujuan populer bagi pekerja migran Indonesia.

Kota ini dikenal dengan produksi pertaniannya, termasuk gobō (sejenis umbi-umbian), daging, dan paprika, serta memiliki beberapa pabrik yang berkaitan dengan agribudaya.

Menurut data terbaru dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, jumlah pekerja migran Indonesia di Jepang terus meningkat.

Dari sekitar 90.000 orang pada tahun 2022, jumlahnya melonjak menjadi 120.000 pada 2023, dan diperkirakan mencapai 150.000 pada tahun 2024.

Sebanyak 75% dari jumlah tersebut adalah pekerja migran dan peserta magang.

Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2035, di mana 70% penduduk akan didominasi oleh usia produktif.

Sementara itu, Jepang menghadapi penurunan jumlah penduduk usia produktif (aging population).

Situasi ini membuka peluang kerja sama yang saling menguntungkan di bidang ketenagakerjaan.

Program Specified Skilled Workers (SSW) yang dijalankan sejak 2019 telah membuka pintu lebih lebar bagi pekerja Indonesia untuk berkarier di Jepang.

Hingga Juni 2023, tercatat 25.337 pekerja migran Indonesia di Jepang telah berstatus residensi SSW.

Kementerian Ketenagakerjaan bahkan menargetkan pengiriman 100.000 pekerja SSW dalam kurun lima tahun ke depan.

Viral-nya video surat berbahasa Jawa ini menunjukkan betapa pentingnya adaptasi budaya dan bahasa dalam konteks globalisasi tenaga kerja.

Langkah pemerintah kota Miyakonojo dalam menerbitkan surat resmi dalam bahasa daerah Indonesia patut diapresiasi sebagai bentuk inklusivitas dan penghargaan terhadap keberagaman.

Fenomena ini juga menjadi cerminan dari hubungan bilateral Indonesia-Jepang yang semakin erat, khususnya di bidang ketenagakerjaan.

Sejak 1993, kedua negara telah menjalin kerja sama pengiriman peserta magang yang hingga kini telah mencapai 110.000 orang.

Ke depannya, diharapkan kolaborasi antara Indonesia dan Jepang dapat terus diperkuat, tidak hanya dalam hal penyediaan tenaga kerja, tetapi juga dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. 

"Keberhasilan program SSW bergantung pada kualitas SDM. Oleh karena itu, seluruh pihak perlu meningkatkan kualitas tenaga kerja Indonesia yang siap bekerja."

Viralnya video surat berbahasa Jawa dari Miyakonojo ini bukan hanya sekadar fenomena media sosial, tetapi juga menjadi bukti nyata dari dinamika globalisasi dan migrasi tenaga kerja di era modern.

Hal ini menunjukkan bahwa bahasa dan budaya tetap memegang peran penting dalam membangun jembatan komunikasi dan pemahaman antar bangsa.