Lebih dari 100 Unit Truk Tujuan Lombok Antre Hingga Meluber ke Jalan Raya
- Dovalent Vandeva Derico/VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Lebih dari 100 unit truk tujuan Lombok yang melalui pelabuhan Penyeberangan Tanjung Wangi meluber hingga ke jalan raya. Luberan truk terjadi akibat penuhnya parkiran di areal parkir pelabuhan Tanjung Wangi serta di kantong parkir.
Luberan antrean truk yang akan menuju Lombok ini terlihat mengular lebih dari 1 kilometer di luar areal pelabuhan penyeberangan Tanjung Wangi Ketapang Banyuwangi. Kamis 27 Juli 2023.
Para pengemudi terpaksa memarkirkan kendaraan di sepanjang jalan pantura tersebut akibat terlalu banyaknya kendaraan yang akan menyebrang ke Pulau Lombok melalui pelabuhan Penyeberangan Tanjung Wangi.
"Kita terpaksa parkir disini. Mau dimana lagi? Parkiran yang sana (kantong parkir) udah penuh. Apalagi yang di areal pelabuhan, juga penuh. Jadi kita disini dulu sambil nunggu giliran," ujar Sobirin Pengemudi truk muatan snack
Selain sobirin, pengemudi lain Ansori juga mengalami hal yang sama. Malahan Ansori terpaksa mengurangi jatah makan karena kawatir kehabisan ongkos karena tidak diketahui akan berapa lama parkir disini.
"Saya biasanya makan 3 kali. Tapi sampai sore ini, saya baru makan sekali. Paling akan makan lagi nanti malam. Kalau di warung seperti ini, saya hanya minum teh hangat saja. Yang penting perut tidak kosong," tutur Ansori saat ditemui banyuwangi.viva.co.id di depan warung makan sekitar pelabuhan penyebrangan Tanjung Wangi Ketapang Banyuwangi.
Sementara itu menurut Pelaksana Harian Kasi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli. KSOP Tanjung Wangi, Ade Sucipto saat dihubungi banyuwangi.viva.co.id di kantornya mengaku tidak ada kendala dalam penyeberangan di Pelabuhan Tanjung Wangi.
"Semua berjalan normal dan tidak ada kendala. Masih sesuai jadwal seperti biasa. Jadi normal - normal saja. Tidak ada perubahan," ujar Ade Sucipto.
Menurut Ade Sucipto, seluruh kendaraan yang akan menuju Pulau Lombok sudah terparkir dengan rapi di areal dermaga. Proses bongkar muat kendaraan tetap akan dilakukan sesuai jadwal.
"Sekitar 100 unit kendaraan di parkiran. Tidak bisa lebih. Itu aturan dari Pelindo. Mereka adalah calon penumpang yang sudah membeli tiket. Dan siap untuk berlayar," jelas Ade Sucipto.
Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Wangi sendiri melayani 1 kali penyebrangan ke Pulau Lombok dalam sehari. Proses bongkar muat kendaraan dilakukan mulai Jam 16:00 - Jam 19:00.
"Dibutuhkan waktu 4 jam. Jadi kami hanya mengijinkan kendaraan yang terparkir di area pelabuhan. Mereka kita sebut penumpang karena sudah memiliki tiket. Jika di luar itu, tidak kami sebut penumpang. Jadi kami tidak ada kaitannya mereka mau parkir dimana," jlentreh Ade Sucipto.
Mengularnya antrean kendaraan di jalan raya, juga menjadi ranah kebijakannya karena itu kebijakan institusi lain. Ade Sucipto mengaku, kebijakannya hanya terkait dengan keselamatan pelayaran.
"Itu wewenang dishub dan lalu lintas. Jadi selain yang parkir di dalam pelabuhan, itu parkiran ilegal. Kami belum anggap mereka penumpang karena masih di luar parkiran resmi," tandas Ade Sucipto.
Antrean kendaraan hingga di bahu jalan jalur utama Jawa Bali bukanlah hal yang baru. Antrean ini pasti terjadi saat areal parkir di pelabuhan serta kantong parkir sudah tidak muat lagi kendaraan.