Usai Dilabrak Dana PIP di Lumajang Langsung Dicairkan

SMP Islam Kunir tampak dari depan
Sumber :
  • Achmad Fuad Afdlol/viva banyuwangi

Lumajang, VIVA Banyuwangi – Usai didatangi LSM Lumajang Bergerak Satu Indonesia (LBSI) Kabupaten Lumajang, akibat belum dicairkannya dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang merupakan bantuan pemerintah terdiri atas uang tunai, seorang siswa di SMP Islam Kunir, menerima dana PIP Rp 750 ribu.

Motor Korban Erupsi Gunung Semeru Tahun 2021 Ditemukan Warga, Begini Kondisinya

Hasyim selaku perwakilan LSM LBSI Kecamatan Kunir kepada Banyuwangi.viva.co.id mengatakan kalau pada hari Sabtu, 7 Oktober 2023 besuk, disuruh menghadap kembali ke pihak sekolah dalam rangka menerima rekomendasi untuk pencairan PIP di BRI.

 

GEBRAKAN PAGI BERSERI: Inovasi untuk Wujudkan Generasi Sehat

“Yang uang tunai tadi diberikan, kemungkinan dana PIP yang tahun 2022 lalu. Dan untuk besuk ini, siswa atas nama Muhammad Khoirul Husni Candra, akan diberikan rekomendasi guna pengambilan PIP yang tahun 2023,” ujarnya pada Banyuwangi.viva.co.id Jumat 6 Oktober 2023.   

 

Pagi Berseri di Randuagung: Inovasi Cerdas untuk PHBS Anak Sekolah

Hasyim menegaskan, jika dirinya akan mendatangi SMP Islam Kunir kembali, sebab selama dua hari lalu, dirinya tidak sempat bertemu dengan Kepala Sekolah atau Operator Sekolahnya.

 

“Saya besuk pagi-pagi sekali ke SMP Islam Kunir, sebab ada lagi siswa yang juga mendapatkan persoalan yang sama, atas nama Muhammad Faris, saya merasa kasihan jika ada perlakuan seperti ini oleh lembaga sekolah,” bebernya.

 

Sebelumnya, menurut Hasyim ada juga di SDN Kunir Lor yang sudah bisa diterima siswanya, dan terselesaikan.

 

“Kami dari LSM LBSI akan selalu siap jika ada persoalan yang menyangkut hajat hidup masyarakat, apalagi masyarakat yang tidak mampu,” tambahnya.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Drs Agus Salim MPd, saat dimintai keterangan menjelaskan, kalau terkait dengan PIP, sebenarnya tidak ada penahanan dari pihak sekolah.

 

“Beberapa waktu yang lalu memang ada server yang down, jadi semua Operator Sekolah tidak bisa membuka data penerima PIP, dan kebetulan waktu itu bertepatan dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK),” paparnya.

 

Kalau datanya sudah ada seperti hal tersebut, maka hal itu sudah aktivasi tinggal nunggu dana PIP masuk. Kepala siswa atau orang tua harus pro aktif untuk cek dana ke Bank penyalur (BRI) untuk dicairkan.

 

“Harusnya orangtua langsung bisa mencairkan, karena sekolah tidak boleh melakukan atau mewakili dalam pengambilan dana PIP,” jelas Agus Salim menambahkan.

 

Dan untuk pencairan ke BRI, ditegaskan Agus Salim, tidak ada sangkut pautnya rekomendasi dari pihak sekolah dalam tahap pencairan dana PIP tersebut.

 

“Tidak ada, namun sekolah menginfornasikan ke anak-anak atau orang tua, selanjutnya bisa ke bank untuk pencairan dan bank sudah mengerti,” tutupnya.