Rusia Kehilangan Pasar Gas ke Eropa gara-gara Ukraina
- www.id.rbth.com
Sejarah kembali berulang, pada 01 Januari 2025 Ukraina menghentikan transit gas alam rusia ke eropa melalui jaringan pipa era soviet setelah kesepakatan transit lima tahun telah berakhir. Keputusan yang diambil ukraina ini memiliki alasan terkait dengan keamanan nasional di tengah konflik yang sedang berlangsung antara kedua negara.
Akibar perang yang dimulai pada Februari 2022, hubungan energi yang telah lama terjalin antara Rusia dan Eropa memburuk. Hal ini mendorong Uni Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada gas rusia. Pada tahun 2021 Rusia telah menyumbang sekitar 40% dari total kebutuhan gas Uni Eropa. Setelah terjadi konflik Rusia Ukraina, tepat pada tahun 2024 angka impor negara uni eropa mengimpor gas rusia sudah sangat berkurang drastic diangka hanya sekitar 4%.
Berhentinya transit gas alam yang melalui negara Ukraina mempengaruhi negara-negara konsumen terdekat dari Ukraina seperti Austria, Slovakia, Moldova. Mereka adalah negara yang menggantungkan pasokan gas dari Rusia yang jalur pipa gasnya melewati Ukraina.
Keputusan yang diambil Ukraina untuk tidak memperbarui kesepakatan transit berdampak secara finansial bagi kedua belah pihak. Ukraina kehilangan sekitar $800 juta per tahun dalam bentuk biaya transit yang dibayarkan oleh Gazprom, sedangkan Gazprom sendiri sebagai perusahaan energi Rusia kehilangan hampir $5 miliar dalam penjualan gas ke eropa melalui Ukraina.
Rusia Stop Gas ke Moldova
Gazprom, perusahaan energi Negara Rusia menangguhkan pengiriman gas ke Moldova sejak 1 Januari 2025. Hal ini disebabkan karena adanya perselisihan mengenai hutang yang belum dibayar oleh Moldova. Gazprom mengklaim bahwa Moldova memiliki hutang sebesar $709 juta, sementara pihak Moldova mengklaim mereka hanya memiliki hutang sekitar $88,6 juta.