Remaja di Pasuruan Bobol 5 Warung dalam Semalam, Terekam CCTV dan Heboh di Medsos
- Reconstantine Jeneva Carravello/ VIVA Banyuwangi
Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Seorang anak baru gede (ABG) di Kabupaten Pasuruan melakukan aksi pencurian di lima warung dalam satu malam. Peristiwa ini terjadi di sekitar Rumah Sakit Prima Husada, Desa Lemahbang, Kecamatan Sukorejo, pada Selasa dini hari. Kejadian tersebut terekam kamera pengawas (CCTV) di salah satu warung dan diunggah di media sosial hingga menjadi viral.
Aksi nekat remaja itu membuat para pedagang resah. Pemilik warung mengaku kehilangan uang tunai, makanan, serta barang dagangan lainnya. Meski kerugiannya tidak besar, para pedagang harus memperbaiki kerusakan bangunan akibat aksi pelaku. "Saya kaget pas lihat CCTV, ternyata pelakunya anak di bawah umur. Dia naik ke atas genteng, jebol plafon, terus masuk ambil uang di laci," kata M. Faizin, salah satu pemilik warung.
Pelaku Bobol Lima Warung dalam Waktu Singkat
Menurut rekaman CCTV, pelaku dengan santainya masuk ke warung melalui berbagai cara. Ia menjebol tralis, memanjat atap, hingga merusak plafon untuk mengakses bagian dalam warung. Kondisi warung yang kosong pada malam hari menjadi celah bagi pelaku untuk melancarkan aksinya.
Ada lima warung yang menjadi korban. Selain uang tunai, pelaku juga mengambil makanan dan barang-barang lain yang mudah dibawa. Para pedagang meyakini pelaku merupakan warga sekitar karena sangat mengenal kondisi lingkungan dan warung-warung tersebut.
Kejadian Viral di Media Sosial
Setelah aksi pencurian itu terekam CCTV, salah satu pemilik warung mengunggah video tersebut ke media sosial. Tak butuh waktu lama, video tersebut langsung menyebar dan menjadi perbincangan warganet. Banyak yang merasa prihatin, terutama karena pelaku masih di bawah umur. Beberapa warganet menyarankan agar pelaku diberi pembinaan, sementara yang lain mengusulkan langkah hukum untuk memberikan efek jera.
"Semoga pelaku segera sadar dan berhenti melakukan tindakan seperti ini. Kita harus tetap waspada," tulis salah satu komentar di Facebook.
Polisi Sudah Diberi Informasi, Namun Tanpa Laporan Resmi
Meskipun mengalami kerugian, M. Faizin dan para pedagang lainnya memilih tidak membuat laporan resmi ke polisi. Mereka hanya memberikan pemberitahuan agar pihak berwenang tetap waspada. "Karena dia masih di bawah umur, kami ingin dia jera saja, bukan dihukum berat. Tapi kalau kejadian ini terulang lagi, kami pasti akan lapor resmi ke Polsek," ujar Faizin.
Langkah tersebut diambil dengan harapan pelaku dapat menyadari kesalahannya dan tidak mengulangi perbuatannya di masa mendatang. Para pedagang juga berharap keamanan di kawasan tersebut bisa ditingkatkan, terutama di malam hari.
Langkah Antisipasi Pedagang
Setelah kejadian ini, para pedagang berencana meningkatkan keamanan warung mereka. Beberapa mulai memasang kunci tambahan, mengganti tralis yang rusak, dan memperkuat plafon. Mereka juga berencana untuk membuat ronda malam guna mencegah kejadian serupa.
"Kami sudah kapok. Kalau nanti kejadian lagi, tidak ada pilihan selain lapor polisi. Biar ada tindakan tegas," tambah Faizin.
Aksi Pencurian yang Meresahkan Warga
Kejadian pencurian di Desa Lemahbang ini menambah daftar panjang kasus pencurian kecil-kecilan yang kerap terjadi di daerah tersebut. Meski terlihat sepele, tindakan seperti ini dapat berdampak besar pada rasa aman masyarakat. Polisi diharapkan lebih aktif melakukan patroli, terutama di kawasan rawan.
Kasus ini menjadi pengingat bagi para pedagang dan masyarakat untuk selalu waspada. Selain memasang CCTV, meningkatkan koordinasi antarwarga juga penting untuk mencegah tindak kejahatan serupa.