Komunitas Kicau Mania Tetap Eksis, Gantangan Bundar Jadi Ajang Latihan Rutin
- Roni Subhan/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Komunitas pecinta burung berkicau di Banyuwangi terus menunjukkan eksistensinya meski sempat mengalami penurunan sejak pandemi COVID-19. Kini, semangat mereka kembali berkobar dengan digelarnya latihan bersama (lakber) setiap Minggu di "Gantangan Ngisor Pring," arena unik berbentuk bundar milik Mbah Sahrir di Kebonsari, Desa Benculuk.
Suasana di arena gantangan selalu semarak. Para kicau mania tampak sibuk mempersiapkan burung andalan mereka sebelum digantang. Jenis burung seperti Murai Batu, Cucak Ijo, Cendet, dan Kacer menjadi primadona dalam ajang tersebut.
Setiap peserta berupaya memberikan perawatan terbaik agar burung mereka tampil maksimal dan mengeluarkan suara merdunya.
Yayat, salah satu peserta, mengungkapkan betapa detailnya persiapan yang harus dilakukan sebelum burungnya berlaga.
"Kalau di rumah sudah saya rawat dengan ekstra. Tapi kalau mau digantang, saya jadi lebih hati-hati, karena sedikit saja kesalahan bisa berpengaruh pada performa burung," ujar Yayat.
Bukan sekedar latihan, ajang ini juga menjadi wadah berbagi pengalaman dan mempererat persaudaraan antarpecinta burung berkicau. Para peserta tak hanya berkompetisi, tetapi juga saling bertukar tips dalam merawat burung agar menghasilkan suara terbaik.
Namun, yang membuat gantangan ini semakin menarik adalah konsepnya yang unik. Berbeda dari gantangan pada umumnya, "Gantangan Ngisor Pring" memiliki desain bundar, satu-satunya di Banyuwangi. Inspirasi desain ini datang dari pengalaman Sahrir saat berkunjung ke Jakarta.