Tokoh Masyarakat Desa Alasbuluh Kecam Pembalakan Liar Pohon Kapuk, Ustad Syaifullah: Ini Tidak Bisa Dibiarkan
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Dugaan pembalakan liar pohon kapuk di lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan di Desa Alasbuluh menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat luas. Mereka menyayangkan tindak pembalakan liar pohon kapuk tersebut yang terkesan dibiarkan oleh aparat berwenang.
“Saya mendapatkan laporan. Pembalakan liar pohok kapuk bukan hanya pada puluhan pohon tapi sudah dilakukan secara besar-besaran,” ujar tokoh masyarakat Desa Alasbuluh, Ustad Syaifullah.
Dugaan tindak pembalakan liar pohon kapuk di areal kebun kapuk milik KLHK mulai menunjukan indikasi terbukti.
Bukti Dugaan Pembalakan Liar Kayu Kapuk Ditemukan
Hal tersebut berdasarkan pengakuan dari seorang tokoh masyarakat Desa Alasbuluh, Ustad Syaifullah saat menghubungi Banyuwangi.viva.co.id.
“(Pembalakan liar pohon kapuk) Itu benar. Saya mendapatkan laporan dari masyarakat terkait hal tersebut,” tutur Ustad Syaifullah.
Dalam penjelasannya, masyarakat Desa Alasbuluh menemukan bukti berupa bekas potongan kayu, aktifitas pemotongan kayu dan pengangkutan batang kayu kapuk dengan menggunakan truk.
Pembalakan Liar Pohon Kapuk Sudah Dilaporkan pada Camat Wongsorejo
“Bukti dalam bentuk foto dan video dari masyarakat tersebut menjadi dasar pelaporan pada KLHK dan Camat Wongsorejo,” kata Ustad Syafullah saat ditemui.
Plengsengan dam umbul ambrol diterjang banjir bandang
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Namun hingga berita ini ditulis, tokoh masyarakat Desa Alasbuluh tersebut merasa belum ada langkah lanjutan dari pihak yang mendapatkan laporan.
“Tugas saya melaporkan apa yang telah dilaporkan masyarkat pada saya. Tapi iya ini kondisinya, tidak ada perubahan atau gerakan apapun,” jelas Ustad Syaifullah dikediamannya.
Masyarakat Mengancam Melakukan Aksi Main Hakim Sendiri
Dalam pengakuannya, masyarkat Desa Alasbuluh mengancam akan melakukan aksi main hakim sendiri jika tindak pembalakan liar pohon kapuk tetap dibiarkan oleh aparat terkait.
“Masyarakat mengancam akan melakukan penghadangan dan penghentikan tindak pembalakan liar pohon kapuk sendiri jika aparat tidak ada yang bertindak,” tandas Ustad Syaifullah.
Ancaman aksi nekat masyarakat Desa Alasbuluh tersebut didasari dampak jangka panjang yang mungkin akan ditimbulkan akibat tindak pembalakan liar secara besar-besaran tersebut.
Pembalakan Liar Pohon Kapuk Perparah Banjir Bandang
“Setiap hujan yang agak lama terutama di kawasan hulu, dapat dipastikan akan menimbulkan banjir bandang. Saya juga dengar banyak sawah yang rusak akibat banjir di umbul,” ungkap Ustad Syaifullah.
Dugaan tindak pembalakan liar pohon kapuk secara besar-besaran diduga terjadi untuk waktu yang cukup lama dan belum berhenti.
Dugaan tindak pembalakan liar pohon kapuk ini juga yang dituding ikut memperparah terjadinya banjir bandang di kawasan hilir Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Bantaran sungai yang jebol diterjang banjir bandang
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Bantaran Sungai dan Dam Umbul Rusak Parah
Banjir besar pernah terjadi di Desa Alasbuluh tanggal 20 Januari 2022 yang memutuskan akses jalan utama penghubung Jawa Bali.
Banjir bandang yang terjadi di awal tahun 2025, juga merusak bantaran sungai umbul di Dusun Krajan 1, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Plengsengan dam umbul juga mengalami rusak parah akibat terjangan banjir bandang dan hingga berita ini ditulis belum dilakukan perbaikan.