Dispendik Banyuwangi Dapat Kucuran Dana Hibah 13 Milyar, Untuk Apa..!!
Banyuwangi – Upaya penanganan kasus siswa putus sekolah, Dinas Pendidikan Banyuwangi mendapatkan kucuran dana hibah dari Pemerintah Kabupaten sebesar Rp.13 Milyar. Ini dilakukan untuk mengoptimalkan baberapa program Pendidikan.
Ini berkaca dari data keseluruhan 4.834 siswa putus sekolah pada tahun lalu yang tercatat DPRD Banyuwangi.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno mengatakan telah menjawab pernyataan dewan dalam rapat khusus yang dilakukan beberapa waktu lalu. Hasilnya, data itu relatif sama. "Hasilnya sama," kata Suratno, Senin (10/4/2023).
Anggaran Rp.13 Milyar itu rencananya akan dikelola dengan berbagai program. Dengan rincian, untuk beasiswa insidental sebesar Rp 972 juta, beasiswa bidik misi Rp 4,43 miliar. Selanjutnya Garda Ampuh Rp 2,34 miliar, Biaya Hidup Rp 2,016 miliar, uang saku Rp 2,38 miliar, serta uang transport Rp 771 juta.
Di antaranya program Siswa Asuh Sebaya (SAS) yang dikembangkan menjadi 5 turunan program. Kemudian Garda Ampuh (Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah). Kemudian ada program Aksara, (Akselerasi Sekolah Masyarakat), pun juga ada Pelatihan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Lalu ada pula bantuan uang saku yang diberikan setiap hari. Untuk nilainya disesuaikan jenjang sekolah. Pelajar SD mendapatkan Rp 10 ribu per hari, SMP Rp 15 ribu per hari, dan SMA Rp 20 ribu per hari.
Juga ada bantuan uang transportasi, para pelajar SD mendapatkan Rp 10 ribu per hari, SMP Rp 15 ribu per hari, dan SMA Rp 20 ribu per hari. Dengan berbagai upaya tersebut, Pemkab berharap kasus putus sekolah dapat ditekan dan dientaskan.