2 Pelajar SMP di Banyuwangi Mengaku Dibullying Seniornya, 5 Hari Tidak Sekolah

Ilustrasi Pengeroyokan
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – 2 orang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banyuwangi Jawa Timur mengaku menjadi korban bullying. Pelaku berjumlah 5 orang ini merupakan kakak kelas di sekolah. Korban yang ketakutan, memilih tidak masuk sekolah selama 5 hari.

Ratusan Masyarakat Wongsorejo Nobar Indonesia vs Guinea di Pinggir Jalur Jawa - Bali

RAK dan AK memilih untuk menenangkan diri sejenak di rumahnya masing-masing akibat menjadi korban kekerasan di sekolahnya.

Pelajar kelas 8 SMP 17 Agustus di Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur tersebut kini dalam kondisi ketakutan.

Dua Pelabuhan di Situbondo Dijaga Ketat Polisi, Ada Apa?

Remaja usia 14 tahun tersebut menjadi korban pengeroyokan 5 orang pelajar lain yang merupakan kakak kelasnya di sekolah pada Rabu, 21 Februari 2024.

“Anak saya mengaku dikeroyok seniornya saat jam istirahat. Kalau tidak salah hampir 5 orang,” ujar Sahnan, ayah kandung RAK.

Polresta Banyuwangi Mutasi 9 Kapolsek, Ini Daftarnya

Usai menjadi korban pengeroyokan, RAK memilih tidak masuk sekolah dengan alasan menderita sakit perut.

“Sakit perut karena pukul atau apa saya tidak tahu. Apakah sakit perut beneran atau tidak saya juga tidak tahu, yang pasti sudah 5 hari anak saya tidak sekolah,” tutur Sahnan pada Jurnalis.

Halaman Selanjutnya
img_title