Heboh! Keranda Mayat di TPU Pasuruan Raib Dicuri, Warga Resah

Heboh! Keranda Mayat di TPU Pasuruan Raib Dicuri, Warga Resah
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Pasuruan, VIVA Banyuwangi –Warga Dusun Dadapan, Desa Oro-Oro Bulu, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, digemparkan oleh hilangnya sebuah keranda mayat dari Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat. Peristiwa ini menjadi viral setelah video amatir yang merekam kejadian tersebut diunggah di media sosial.​

Rumah Rapi Nggak Harus Kerja Rodi! Ini 7 Trik Simpel Bikin Rumah Selalu Kinclong Tanpa Capek

 

Dalam video yang beredar, perangkat desa setempat mengabarkan kepada warga mengenai hilangnya keranda tersebut. Unggahan di Facebook itu segera menarik perhatian netizen dan memicu berbagai spekulasi.​

Jangan Loyo Seharian! Ini 7 Trik Gampang yang Bisa Kamu Coba Biar Kamu Nggak Gampang Capek

 

Kepala Dusun Dadapan, Nakhok, mengungkapkan bahwa hilangnya keranda mayat pertama kali diketahui saat warga melakukan kerja bakti di TPU dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Bye-Bye Senin Kelabu! Ini 7 Trik Jitu Biar Awal Pekanmu Lebih Semangat Tanpa Drama

"Kami terkejut saat mendapati keranda kayu jati yang biasanya disimpan di rumah keranda dekat jalan kabupaten telah hilang," ujar Nakhok.​Instagram

 

Perangkat desa telah berupaya mencari informasi dengan menghubungi RT dan RW setempat, namun hasilnya nihil. Diduga kuat, keranda tersebut dipinjam oleh warga dari desa tetangga untuk proses pemakaman dan belum dikembalikan.​

 

Humilatun Nisak, seorang siswa SMK yang turut serta dalam kerja bakti, menceritakan kronologi penemuan tersebut.

"Saat membersihkan area makam, kami menyadari bahwa keranda yang biasanya ada di tempatnya sudah tidak ada," katanya.​

 

Khudori, warga lainnya, mengungkapkan bahwa belakangan ini desa mereka sering mengalami pencurian, mulai dari uang hingga ternak seperti ayam. "Kejadian pencurian semakin sering terjadi di kampung ini," keluh Khudori.​

 

Hilangnya keranda mayat, meskipun nilainya diperkirakan hanya ratusan ribu rupiah, namun fungsinya sangat vital dalam prosesi pemakaman.

Warga kini merasa resah dan berencana membuat keranda mayat semi permanen dari bambu sebagai solusi sementara. Mereka juga berencana melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian setempat untuk penyelidikan lebih lanjut.​