Jember Fashion Carnaval 2024: Spektakuler dengan Sentuhan Global

Jember, VIVA Banyuwangi –Jember Fashion Carnaval (JFC) 2024 kembali digelar meriah selama tiga hari, mulai dari Jumat hingga Minggu (2-4 Agustus 2024).

Bertempat di Alun-alun Jember, event tahunan ini menyuguhkan perpaduan unik antara kreativitas lokal dan sentuhan internasional, mengangkat tema “Algorithm”.

Hari pertama, JFC dibuka dengan meriahnya World Kids Carnival yang menampilkan kreasi kostum anak-anak yang mengagumkan.

Dilanjutkan dengan Wonderful Archipelago Indonesia (WACI) pada hari kedua, yang menampilkan kekayaan budaya Nusantara melalui kostum-kostum spektakuler.

Tak ketinggalan, Pets Carnival dan Art Wear Carnival turut memeriahkan acara.

Puncak acara adalah Grand Carnival yang digelar pada hari ketiga.

Bupati Jember, Hendy Siswanto, mengungkapkan kejutan spesial pada acara puncak ini.

“Ada kejutan istimewa, yaitu pertunjukan kembang api yang didatangkan langsung dari Jepang. Ini merupakan yang pertama kali di Indonesia dan tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung,” ujar Hendy.

Hendy menambahkan bahwa persiapan JFC 2024 telah dilakukan secara matang.

Mulai dari pemilihan lokasi, desain panggung, hingga persiapan para peserta telah dilakukan dengan cermat.

Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi penonton, baik dari dalam maupun luar negeri.

Dampak Ekonomi yang Signifikan

Selain sebagai ajang pergelaran fashion yang unik, JFC juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Jember.

"JFC bukan hanya sekadar acara hiburan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi daerah," tegas Hendy.

Pada tahun sebelumnya, JFC berhasil mendongkrak omzet UMKM sebesar 12,75 miliar rupiah.

Diharapkan, pada tahun ini angka tersebut dapat meningkat lebih tinggi lagi.

Hal ini dikarenakan JFC mampu menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Jember.

Inovasi Tanpa Batas Setiap tahunnya, JFC selalu menyuguhkan inovasi-inovasi baru yang membuat acara ini semakin menarik.

Tema "Algorithm" pada tahun ini, misalnya, merefleksikan bagaimana kreativitas dapat dipadukan dengan teknologi.

Para desainer dan peserta JFC dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menciptakan kostum-kostum yang unik dan spektakuler.

Dengan demikian, JFC tidak hanya menjadi ajang pamer kreativitas, tetapi juga menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif untuk mengembangkan diri dan berkolaborasi.

Harapan ke Depan Jember Fashion Carnaval diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi salah satu event internasional yang bergengsi.

Dengan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan para pelaku industri kreatif, JFC memiliki potensi besar untuk semakin dikenal di kancah dunia.