Ratusan Domba dan Kambing Bersolek di Banyuwangi, Sapi Rambon Resmi Jadi "Primadona" Lokal
- Dok. Pemkab Banyuwangi/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Banyuwangi baru saja menyaksikan perhelatan akbar para peternak kambing dan domba. Selama dua hari, ratusan ternak dari berbagai penjuru Jawa Timur unjuk kebolehan di Lapangan Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Tak hanya sekadar kontes, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan edukasi bagi para peternak.
Domba Bersolek, Sapi Rambon Bersinar
Daya tarik utama kontes ini adalah penampilan para ternak yang begitu memukau.
Domba-domba cantik dengan berbagai aksesori, seperti kacamata dan busana khusus, berhasil mencuri perhatian pengunjung.
Ada Mahalini, domba dengan penampilan yang begitu menawan, dan Rembo, domba berbulu hitam tebal yang begitu gagah.
Selain itu, kontes juga dimeriahkan dengan kehadiran Beti, kambing jenis spas milik Omah Kayu Farm, Malang.
Dengan bobot hampir 100 kg, Beti menjadi salah satu bintang dalam kategori kambing berat.
Namun, sorotan utama acara ini jatuh pada sapi Rambon yang moyang sapi ini diindikasi merupakan indukan dari Banteng Jawa.
Dalam kesempatan ini, Kementerian Pertanian RI secara resmi menetapkan sapi Rambon sebagai sapi lokal khas Banyuwangi.
Sertifikat tersebut diserahkan Koordinator Pemasaran dan Informasi Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang drh Sarastina pada Bupati Ipuk.
Keputusan ini merupakan buah dari upaya pelestarian yang telah dilakukan Pemkab Banyuwangi selama ini.
"Sapi Rambon adalah warisan berharga bagi Banyuwangi. Dengan penetapan ini, kita semakin termotivasi untuk melestarikan dan mengembangkan potensi genetiknya," ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.
Ajang Edukasi dan Silaturahmi
Kontes ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi ajang edukasi bagi para peternak.
Mereka dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman, serta menjalin kerja sama.
"Kami berharap kontes ini dapat meningkatkan kualitas ternak di Banyuwangi dan sekitarnya," tambah Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Arief Setiawan.
Parameter Penilaian yang Ketat
Para juri menilai ternak-ternak peserta berdasarkan berbagai kriteria, mulai dari bentuk tubuh, kualitas bulu, hingga kesehatan. Setiap detail diperhatikan dengan cermat untuk menentukan pemenang.
"Penilaian dilakukan secara objektif dan transparan," tegas Arief.
Gerakan Makan Sehat
Selain kontes ternak, acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik lainnya, seperti gerakan makan daging, telur, dan susu yang diikuti oleh anak-anak TK dan SD.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengonsumsi produk peternakan.
Turut hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Peternakan dari Jember, Situbondo, Bondowoso, Lumajang dan Probolinggo.