Air Mata Bahagia Rizki Juniansyah: Emas Olimpiade dan Pelukan Hangat Sang Ibu

Rizki Juniansyah Nangis Peluk Sang Ibu
Sumber :
  • Asikin_ms/instagram

Prestasi gemilang Rizki Juniansyah bukanlah kebetulan semata. Ia lahir dan besar di keluarga yang telah mendarah daging dengan olahraga angkat besi. Ayahnya, Muhammad Yasin, adalah mantan atlet angkat besi Indonesia yang pernah berjaya di SEA Games 1983 hingga 1993. Sementara ibunya, Yeni Rohaeni, juga merupakan atlet angkat besi dari Provinsi Banten.

Inilah Perjuangan Ni Nengah Widiasih Saat Gagal Meraih Medali Akibat Cidera

Sejak kecil, Rizki telah akrab dengan dunia angkat besi. Bakat dan minatnya terasah sejak usia 9 tahun, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menekuni olahraga ini secara serius. Dukungan dan bimbingan dari kedua orang tuanya menjadi kunci penting dalam perjalanan karir Rizki.

Memecahkan Rekor dan Mengukir Sejarah

Jadwal Pertandingan Ni Nengah Widiasih di Paralimpiade Paris

Selain membawa pulang medali emas, Rizki Juniansyah juga berhasil memecahkan rekor Olimpiade di angkatan clean and jerk dengan angkatan 199 kilogram. Prestasi ini semakin mengukuhkan namanya sebagai salah satu lifter terbaik dunia.

Tak hanya itu, Rizki juga dinobatkan sebagai atlet Indonesia termuda yang meraih medali emas di ajang Olimpiade, mengalahkan rekor yang sebelumnya dipegang oleh pebulutangkis legendaris Susy Susanti selama 32 tahun. Saat menerima medali emas di Paris, Rizki baru berusia 21 tahun, 1 bulan, dan 22 hari.

Halaman Selanjutnya
img_title
7 Film Horor Indonesia Terseram Sepanjang Masa, Berani Nonton?