Banyuwangi Terima Rekor Muri,10.075 Siswa Lulus Kejar Paket

para siswa kejar paket A,B,C lulus ujian di PKBM
Sumber :
  • Moh. Hasbi

Banyuwangi – I Bupati Banyuwangi ipuk Fiestiandani kukuhkan 10 ribu warga belajar pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C dari seluruh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat  (PKBM) Banyuwangi, di Aula Dinas Pendidikan, Pada hari Minggu (11/6/2023) kemarin.

Hari Kesehatan Nasional, Bupati Ipuk Kembali Ingatkan Masalah Kesehatan Lansia dan Balita Stunting

Ipuk mengatakan mereka yang lulus pendidikan kesetaraan harus tetap optimis dan yakin. Banyak lulusan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang menorehkan prestasi.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, lulusan dari PKBM setelah menerima ijazah menjadi karyawan perusahaan, pejabat pemerintah, dan yang lainnya.

Penguatan dan Integrasi Basis Data Daerah, Pondasi Pembangunan Banyuwangi

"Masih banyak betprestasi,mendapatkan pekerjaan hingga menjadi seorang pejabat pemedintah. Inilah merupakan bukti bahwa tidak ada kata terlambat untuk belajar. Saya berharap bapak ibu juga bisa menginformasikan kepada tetangga kiri kanan untuk ikut belajar sekolah di PKBM," kata Ipuk, yang dalam kesempatan itu Untung juga turut hadir. 

Bupati Ipuk menambahkan, dengan Ini dapat menggambarkan sekaligus menjadi motivasi dan penyemangat buat semua, lulusan PKBM bisa berprestrasi dan menjadi orang hebat," tambah Ipuk. 

Dikelola Kemenhut, TN Alas Purwo Kenakan Tarif Nol Rupiah bagi Umat Hindu yang Beribadah di Pura Luhur Giri Salaka

Masyarakat harus mengetahui bawasannya kabupaten Banyuwangi memiliki Program Akselerasi Sekolah Masyarakat (AKSARA) yang sudah dicanangkan pada 2021 lalu. Hal inilah yang merupakan salah satu upaya dalam mendongkrak angka rerata lama sekolah dan mendukung upaya pemerintah untuk mensukseskan wajib belajar 12 tahun.

"PKBM Program pemerintah yang diberikan kepada masyarakat, yang mana peogram ini mengajak warga Banyuwangi yang belum tuntas sekolah mulai tingkat SD, SMP dan SMA untuk bersekolah kembali," terang Ipuk Bupati Banyuwangi.

Ipuk menyampaikan bahwa pendidikan menjadi modal penting bagi pembangunan manusia Esdm penduduk di Banyuwangi. Karenanya, Ipuk berpesan, agar warga belajar yang sudah dikukuhkan untuk tidak berhenti belajar. Semisal lulusan tingkat SD berlanjut ke jenjang di atasnya.

"Belajar itu seumur hidup, kita harus terus belajar agar tidak stagnan. Yang menyelesaikan paket A, langsung kejar paket B, yang sudah selesai paket B bisa ambil paket C. Pengelola PKBM juga tingkatkan modul pembelajarannya," pesan Ipuk.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno  menyampaikan ada sebanyak 10.057 siswa belajar di PKBM telah Syah dikukuhkan. Ini merupakan jumlah tertinggi di seluruh Indonesia.

 

Atas pencapaian tersebut, Banyuwangi telah mendapatkan Rekor Museum Rekor Indonesi (MURI) sebagai simbolis penghargaan dengan pengukuhan pendidikan kesetaraan dengan jumlah terbanyak. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Operasional MURI, Yusuf Ngadri.

"Dengan rekor ini sebagai apresiasi penghargaan inilah bukti keseriusan pemerintah Banyuwangi dalam upaya dalam membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas melalui pendidikan," kata Ngadri.

Selain digelar di Aula Dinas Pendidikan, pengukuhan dilaksanakan serentak secara hybrid di 80 PKBM yang tersebar di Banyuwangi.

Kesuksesan ini bukan secara instan ada proses yang untuk membangun SDM dengan tidak serta merta mudah dilakukan, dengan kelulusan 10 ribu lebih ini diawali dengan inovasi yakni SMARTBETTER.

Masih lanjut Bupati, ini sebuah semangat untuk masyarakat agar tambah pinter.  

"Program ini diinisiasi oleh pihak Pemkab dengan Dinas Pendidikan dan kebudayaan Banyuwangi sejak tahun 2019 sampai pada tahun 2021 lalu, yang berlanjut hingga sekarang,"tambah Bupati Ipuk.

Ditunjang, setelah dilakukan inovasi akselesari sekolah masyarakat (AKSARA), hasilnya membahagiakan. Terdapat kenaikan kelulusan secara signifikan Pada tahun 2019 lulusan kesetaran 1.300 orang, berikutnya bertambah 1500, selanjutnya beranjak tahun 2021 4000 orang. Lulusan tahun 2022 4.500 siswa, dan tahun 2023 ini bombing 10.057 orang yang telah lulus.

 

"Alhamdulillah bagaimana pun Keberhasilan ini, juga tidak terlepas dukungan Masyarakat, secara gotong royong bersama seluruh elemen dan stakeholder di Banyuwangi yang turut membantu seperti pihak Penglelo PKBM, Korwil, Pengawas, Penilik, PGRI, pemerintahan desa dan pihak terkait lainnya," pungkas Kadis Suratno.