Aliansi Timur Raya (ATR ) Mendesak Pihak Terkait atas Kemacetan Kendaraan ASDP Ketapang
- Moh. Hasbi/Viva Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi- Melihat kondisi kemacetan Kendaraan di Jalan Raya Banyuwangi-Situbondo hingga saat ini alami kemacetan panjang hingga sekarang, Rabu (05/07/2023).
Kemacetan kendaraan yang terjadi di sekitar Ketapang terjadi sejak Minggu 2 Juli, dan hingga saat ini masih macet dan bertambah panjang. Melihat kondisi tersebut mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak.
Salah satunya tanggapan itu dari ketua umum Aliansi Timur Raya (ATR) melalui Sekretaris nya M Arif Wijaya, Menurutnya Kemacetan yang terjadi di Jalan Raya di wilayah Ketapang harus ada solusi pihak terkait.
"Kami meminta kepada Pemerintah Daerah dan pihak-pihak terkait terjadinya kemacetan, karena bagaimanapun dengan kondisi kendaraan yang macet berdampak kepada sekitar," kata Arif Wijaya ke Banyuwangi.viva.co.id.
M Arif Wijaya menganggap bahwa untuk mengurai persoalan tersebut, namun masih saja dan semakin parah. Ratusan kendaraan dari arah utara mapun dari selatan banyak yang jadi korban termasuk masyarakat sekitar.
"Saya mewakili ATR, mendesak kepada pihak-pihak terkait. Meskipun di beberapa pemberitaan di media, pemicunya karena kondisi cuaca ekstrim sehingga oleh pihak Asdp dilakukan pengurangan kuota penumpang akan nyebrang ke Gilimanuk Bali," ujarnya.
Lanjut M Arif Wijaya, baru - baru ini memang ada isu rencananya akan ada pembangunan jembatan penghubung Banyuwangi- Bali, menurutnya ini bukan sebuah solusi sehingga kemacetan tetap terjadi.
" Okelah, kami sebagai masyarakat untuk pembangunan jembatan penghubung itu bisa jangka panjang, tapi yang terjadi sekarang tidak ada solusi strategis. Bahkan tambah parah hingga Kendaraan yang membawa logistik ikut tertahan," terangnya.
Meskipun beberapa petugas dari kepolisian Satlantas Polresta Banyuwangi mencoba untuk mengurai lalu lalang kendaraan. Kami melihat mungkin untuk sedikit mengurai ini agar tidak terjadi kemacetan kendaraan.
"Itu kan ada salah satunya bisa dimanfaatkan sebagai solusi, dengan menggunakan Pelabuhan penyebrangan Tanjung Wangi dibuka untuk dioperasi kan,"tegas nya.
Dengan begitu, pastinya dapat sedikit membantu untuk kendaraan tidak tertahan dan tidak segera naik kapal, tentunya jika kendaraan muat logistik segera sampai di tujuannya.
"Pihak Asdp maupun pemerintah daerah bisa di komunikasikan kepada pihak BUMN atau ke lembaga pemerintah yang lain,"pungkasnya.