Puluhan Masyarakat Bimorejo Demo Tambak Sidojoyo
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Setelah sempat tertunda, aksi unjuk rasa masyarakat Desa Bimorejo di tambak Sidojoyo akhirnya digelar. Puluhan masyarakat menyampaikan aspirasi dengan berunjukrasa.
Puluhan masyarakat Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menyampaikan aspirasi di depan tambak Sidojoyo. Kamis 3 Oktober 2024.
Satu-persatu perwakilan warga Desa Bimorejo menyampaikan aspirasinya melalui mobil komando.
Massa mengeluhkan kerugian pertanian yang ditimbulkan akibat operasional tambak Sidojoyo.
"Kan seharusnya tambak tidak beroperasi sesuai dengan kesepakatan yang ditanda tangani bersama," teriak orator dari mobil komando.
Massa menuding pihak tambak sering sekali melanggar setiap kesepakatan yang telah terjadi.
"Bejo dan Gofar telah menandatangai surat pernyataaan. Tapi selalu dilanggar," orasi perwakilan masyarakat.
Langkah pelanggaran kesepakatan yang dilakukan tambak dianggap massa sebagai bukti tidak ada itikat baik dari tambak Sidojoyo.
"Masyarakat hanya disuruh diam saja saat selalu dirugikan oleh pihak tambak," keluh petani dalam unjuk rasa.
Saat yang sama, massa juga menuntut tambak Sidojoyo untuk menghentikan operasional tambak hingga bulan November 2024 sesuai kesepakatan.
"Jika tidak dimatikan, kami akan masuk dan matikan sendiri kincir tambak," ancam massa.
Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan yang memimpin pengamanan aksi unjuk rasa langsung menenangkan massa.
"Unjuk rasa itu dilindungi oleh undang-undang tapi tetap harus sesuai dengan aturan yang ada," pesan Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan dihadapan massa.
Aksi ini mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dari Polsek Wongsorejo dan dibantu jajaran Polresta Banyuwangi.
Saat artikel ini ditulis, aksi unjuk rasa masih berlangsung dengan penjagaan ketat aparat kepolisian.