Warga Kurang Mampu di Banyuwangi Surati Bupati, Berharap Mendapat Bantuan Program BLT
- istimewa / Viva Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi - Seorang warga Desa Tapan Rejo, Kecamatan Muncar, mengirim surat kepada Bupati Banyuwangi untuk menyampaikan keluhannya terkait tidak mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Ia merasa heran mengapa orang lain yang lebih mampu mendapatkan bantuan sementara dirinya tidak.
Keluhan ini direspons serius oleh Pemerintah Daerah Banyuwangi, seperti yang terlihat dari kunjungan perwakilan Dinas Sosial Banyuwangi, Camat Muncar, dan Kades Tapan Rejo ke rumah warga di Dusun Krajan, Desa Tapan Rejo.
Kepala Desa Tapan Rejo, Sulaiman, juga membenarkan informasi tersebut. Seorang warga kurang mampu di Dusun Krajan memang telah mengirim surat kepada Bupati, namun tanggapan cepat dari Pemerintah Daerah dan Desa membuat salah satu warga tersebut mendapat kunjungan dari beberapa petinggi institusi Pemerintah.
"Suratnya memang sampai ke bupati, tetapi sudah kami tangani. Kami segera mendatangi rumahnya bersama perwakilan Dinas Sosial, Pak Camat juga kami untuk memberikan bantuan berupa sembako," jelas Sulaiman. Jumat (14/07/2023).
Selain itu, Kades juga menyampaikan, "Sebenarnya, data orang tersebut sudah masuk dalam daftar Keluarga Penerima Manfaat, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) hanya saja proses pencairan dana belum tiba pada waktunya," ungkap Sulaiman kepada Banyuwangi.viva.co.id.
Menurut Kades Tapan Rejo Sulaiman, isi surat yang ditujukan kepada Bupati Banyuwangi menyiratkan kekecewaan terhadap Pemerintah. Warga tersebut merasa tidak mendapat perhatian yang seharusnya.
"Intinya, dalam surat tersebut, dia merasa tidak diperhatikan dan diabaikan. Sementara itu, kami berusaha agar semua warga yang berhak mendapatkan BLT dapat terdaftar dengan baik," tambahnya.
Warga yang mengirim surat kepada Bupati adalah Suhardi Handoyo (65), seorang duda yang sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh serabutan setelah ditinggal istri dan anaknya karena perceraian. Setelah suratnya mendapat tanggapan, dia merasa sedikit terbantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.