Distribusi Air Bersih BPBD Banyuwangi Ditolak Kades Bajulmati, Achmad Thoha: Kebutuhan Kami Cukup!

Kades Bajulmati, Achmad Thoha sedang melihat sebuah proyek
Sumber :
  • Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –Bantuan distribusi air bersih yang direncanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi untuk Desa Bajulmati, Kecamatan Wongsorejo, terpaksa dibatalkan setelah mendapat penolakan dari kepala desa, Achmad Thoha. Penolakan ini disebabkan oleh ketersediaan air bersih di desa tersebut yang dianggap sudah mencukupi.

BKN Apresiasi Banyuwangi, Satu-satunya Penyelenggara SKD CPNS Mandiri di Jatim

Kades Bajulmati, Achmad Thoha, mengungkapkan bahwa kekeringan yang sempat terjadi di wilayahnya tidak sepenuhnya disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan, melainkan lebih karena pengeringan sungai yang memengaruhi beberapa sumur warga.

Setelah dilakukan upaya pendalaman sumur, sumber air yang sempat mengering kini telah kembali mengalir.

Bantah Tudingan Aksi Koboi di Banyuwangi, Muhammad Murni Siap Klarifikasi di Hadapan Polisi

"Alhamdulillah, setelah pendalaman sumur, air sudah mengalir kembali," kata Achmad Thoha.

Menurutnya, Desa Bajulmati yang selama ini dikenal sebagai “lumbung air bersih” tidak lagi mengalami kesulitan air seperti yang dikeluhkan warga sebelumnya.

Aksi Dugaan Penodongan Oleh Pengemudi Sedan Pink di Banyuwangi, Polisi: Laporan Sedang Kami Dalami!

“Untuk sekarang ini, kebutuhan air bersih warga sudah tercukupi,” ungkapnya.

Achmad Thoha juga menegaskan, penyaluran bantuan air bersih dari BPBD Banyuwangi lebih baik dialihkan ke desa lain yang benar-benar membutuhkan pasokan air akibat dampak musim kemarau panjang.

Penolakan Dibenarkan BPBD Banyuwangi

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Banyuwangi, Yunus Kurniawan, melalui stafnya, Suwarno, membenarkan bahwa distribusi air bersih untuk Desa Bajulmati telah dibatalkan sesuai permintaan kepala desa.

“Tadi sebenarnya mau kirim, tetapi Pak Kades meminta agar diberikan ke desa yang lebih membutuhkan,” ujar Suwarno mengutip pernyataan Yunus.

Yunus menjelaskan, pada awalnya BPBD telah merencanakan pengiriman satu tangki air bersih ke Desa Bajulmati. Kamis, 31 Oktober 2024.

Namun, permintaan ini batal setelah Kades Achmad Thoha menegaskan bahwa kebutuhan air warga telah terpenuhi.

“Kata Pak Kades Bajulmati, kebutuhan air bersih di desa mereka masih mencukupi, jadi kami batalkan pengiriman untuk Bajulmati,” jelas Yunus.

Namun, BPBD Banyuwangi tetap membuka kemungkinan untuk melanjutkan distribusi jika suatu saat Desa Bajulmati kembali mengalami kendala pasokan air bersih.

“Jika ada permintaan kembali, BPBD siap menyalurkan air bersih sesuai kebutuhan masyarakat setempat,” lanjut Yunus melalui Suwarno.

Upaya Masyarakat dan Pemerintah Desa Mengatasi Kekeringan

Desa Bajulmati sendiri merupakan wilayah yang memiliki sumber mata air melimpah.

Namun, pada beberapa bulan terakhir, sebagian warga sempat mengeluhkan kekeringan akibat sumber mata air di sumur mereka mengering.

Mengantisipasi masalah tersebut, pemerintah desa berinisiatif untuk melakukan pendalaman pada sumur-sumur yang terdampak, sehingga debit air dapat kembali normal.

“Insya Allah, air akan segera mengalir normal kembali,” tutur Thoha. Ia juga menambahkan, pendalaman sumur menjadi langkah efektif yang terbukti berhasil mengatasi masalah kekeringan di Bajulmati.

Meski begitu, ia tetap menghimbau warga agar bijak menggunakan air, terutama selama musim kemarau yang masih berlangsung.

Pemanfaatan Bantuan Air untuk Desa Lain yang Membutuhkan

Kepala Desa Achmad Thoha menyampaikan bahwa penolakan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab untuk membantu desa lain yang lebih membutuhkan.

"Desa lain mungkin lebih membutuhkan bantuan ini, jadi kami persilakan agar air dialokasikan ke tempat lain," ujarnya.

Penolakan distribusi air bersih oleh Desa Bajulmati ini menunjukkan solidaritas antar wilayah dalam menghadapi dampak kekeringan di Kabupaten Banyuwangi.

BPBD Banyuwangi pun menyatakan akan mengutamakan desa-desa yang memang mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Dengan cuaca yang tidak menentu dan ancaman kemarau panjang, BPBD memastikan bahwa seluruh wilayah akan menerima bantuan sesuai prioritas yang ada.

Kemarau Panjang dan Antisipasi Kekeringan di Banyuwangi

Menurut BPBD, tahun ini sejumlah desa di Banyuwangi telah mendapat bantuan air bersih secara berkala, terutama bagi warga yang terdampak langsung kekeringan akibat sumber air yang mengering. Desa-desa ini menjadi prioritas utama dalam pendistribusian air bersih.

Menyikapi situasi ini, Yunus juga mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan potensi sumur dalam untuk mengatasi kekeringan secara mandiri.

“Kami dorong desa-desa yang terdampak untuk menggali potensi air lokal dan melakukan pendalaman sumur jika memungkinkan, seperti yang dilakukan di Bajulmati,” imbuhnya.

Solidaritas Antar Desa dalam Menghadapi Krisis Air

Penolakan bantuan oleh Desa Bajulmati ini menjadi bentuk empati bagi desa lain yang lebih membutuhkan.

“Kami berharap bantuan air bersih dari BPBD ini tepat sasaran dan dapat meringankan beban saudara-saudara kita di desa lain yang mengalami kesulitan,” tutup Achmad Thoha.

Bantuan air bersih dari BPBD Banyuwangi diharapkan dapat disalurkan secara merata dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan yang paling mendesak.

Keputusan ini juga menegaskan pentingnya alokasi sumber daya yang bijaksana serta solidaritas antar desa dalam menghadapi tantangan akibat kemarau panjang.